Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Singapura. Tak ada turis, Singapura pun kehilangan pendapatan dari pariwisata. Singapura bakal memberikan insentif kepada warganya untuk kembali plesiran.
Posisi Singapura sebagai simpul bisnis global sangat bergantung pada konektivitas perjalanan udara. Bandar Udara Changi dan industri di sekitarnya berkontribusi lebih dari 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura dan tercatat mempekerjakan lebih dari 190.000 orang.
Karena pandemi virus Corona, Bandara Changi tak bisa lagi menjadi sumber cuan bagi Singapura. Saat ini, operasional di bandara itu cuma ada 1 persen dari biasanya.
Karena perjalanan udara belum bisa diharapkan pulih dalam waktu dekat karena belum banyak negara membuka perbatasan, pemerintah Singapura mencari cara lain. Pemerintah Singapura berencana untuk menambah insentif untuk pariwisata agar warganya melancong.
"Warga Singapura akan diberi SingapoRediscovers Vouchers dengan total hingga 320 juta dolar Singapura (Rp 3,48 triliun)," ujar Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat.
Voucher tersebut adalah kredit pariwisata kepada warga Singapura. Warga Singapura bisa membelanjakannya di restoran lokal, toko, hotel dan atraksi rekreasi Singapura.
Subsidi ini akan dilakukan selama tujuh bulan. Sehingga, pelaku usaha lokal bisa bertahan di tengah pandemi.
"Konsumsi lokak tidak akan sepenuhnya menutupi pengeluaran wisatawan, tapi saya berharap warga Singapura akan mengambil kesempatan ini untuk menjelajahi budaya dan warisan lokal, alam, seni dan arsitektur kami," kata dia.
Tapi, sampai saat ini belum juga ada titik terang untuk wisata malam. Keat mencatat bahwa sejumlah kecil bisnis seperti kehidupan malam mungkin belum bisa dibuka dalam waktu dekat.
"Untuk bisnis ini, Pemerintah akan membantu mereka beralih ke aktivitas lain atau memudahkan mereka," kata dia.
Asosiasi Bisnis Kehidupan Malam Singapura (SNBA) mengimbau pemerintah untuk mengizinkan semua operator bisnis buka. Sepertiga dari 320 anggota asosiasi tetap tutup karena tidak memiliki izin yang memungkinkan mereka beralih menjadi tempat makan dan minum.
Kembali ke voucher wisata, Ketua Asosiasi Atraksi Singapura, Dr Kevin Cheong, mengatakan bahwa SingapoRediscovers adalah diskon tak langsung untuk bisnis. Sebab, pemotongan harga dinilai cukup sulit dilakukan oleh pelaku bisnis.
"Kami berharap kredit tersebut akan disebarkan untuk membantu bisnis yang lebih kecil di seluruh sektor dari pada disubsidikan untuk paket staycation," kata dia.(dtt)