Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nias Utara. Terkait permasalahan 7 paket DAK pendidikan Nias Utara (Nisut) senilai Rp 5,4 miliar yang dimenangkan tanpa mencantumkan volume dan item barang dalam dokumen, Bupati Ingati Nazara menyebut hal itu bukan urusannya. Hal itu disampaikannya saat ditanya soal sanggahan CV Karya Terobosan karena diabaikan panitia.
"Surat sangahan sudah masuk dan telah didisposikan ke bidang yang menangani, jadi kalau ditanya soal bagaimana dan segala macam, saya tidak bisa jelaskan, karena itu bukan pekerjaan saya," jelas Bupati, beberapa waktu lalu.
Saat ditanya dugaan panitia lelang 7 bersekongkol dengan perusahaan tertentu, Ingati justru meminta wartawan tidak menanyakan dirinya. "Jangan dibalik-balik lah, saya tidak suka itu. Kita to the point aja, soal permasalah itu saya sudah tegaskan agar ditanggapi. Memang saya punya kewenangan menegur panitia, tapi soal kelemahan, panitialah yang lebih tahu, bukan saya. Karena saya tidak punya urusan dengan permasalahan lelang," kata Ingati dengan nada meninggi.
Sebelumnya, pada penetapan pemenang yang disebut-sebut dikondisikan itu, Kepala ULP Nisut, Azaz Gea; Ketua Pokja, Asal Murni Lahagu dan PPK Asokhiwa Zebua saling tuding. Azas Gea sebelumnya menyebut tak ada masalah dalam lelang itu. Sedangkan Ketua Pokja mengatakan ada masalah, di mana dokumen yang disampaikan PPK tidak lengkap.
Sementara itu, PPK Asokhiwa Zebua mengaku heran ada pihak yang menyudutkan dirinya. Ia juga membantah pernyataan Ketua Pokja Asal Murni Lahagu. Ia menegaskan sebelum dilelang dokumen sudah dilengkapi.
Sebelumnya, 7 paket proyek dipermasalahkan karena pada lelang tidak dirinci volume dan item barang, di antaranya, pengadaan alat kesenian Rp 1,7 miliar, peralatan pendidikan IPA Rp 966 juta, peralatan seni budaya Rp 646 juta, peralatan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Rp 596 juta, peralatan Pendidikan Bahasa Indonesia Rp 640 juta, peralatan pendidikan IPS Rp 673 juta dan pengadaan peraga IPS Rp 242 juta.