Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pelaksanaan tata cara adat Batak, di masa new normal, dilakukan dengan seefisien mungkin. Hal itu mengikuti anjuran pemerintah yang membatasi keramaian.
Bagi masyarakat Batak kebijakan itu bisa diterima sepanjang tidak menghilangkan substansi adat dan nilai-nilai yang ada. Apakah bentuk baru itu akan menjadi permanen atau hanya sebatas menyesuaikan di masa pandemi, hal itu perlu disepakati tokoh-tokoh adat di kemudian hari.
Demikian salah satu poin diskusi daring dengan topik "Pemusik Tradisi dalam Pesta Adat, Ritual, dan Upacara Masa Pandemi Covid-19" yang berlangsung Sabtu (22/8/2020). Diskusi ini didukung Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh.
"Soal apakah ini momennya membuat tata cara adat Batak menjadi lebih efektif perlu diskusi dan kesepakatan tokoh-tokoh adat. Tapi menurut saya, jangan sampai menghilangkan substansinya," kata Oktavianus Matondang salah seorang narasumber diskusi.
Bagi pemusik tradisi yang biasa mengiringi acara adat itu, sambung Okta, mereka bermain musik di satu pesta adat, tidak semata-mata terkait kebutuhan honor, kenikmatan juga mereka rasakan bila pesta adat itu berjalan khidmat. Jadi bila substansinya ada yang hilang, kenikmatan menjadi pemusik tradisi juga berkurang, kata Okta.
Sebelumnya salah seorang penanggap Romwel Samosir mengatakan, saat ini acara-acara adat Batak mulai berlangsung setelah sejak bulan 2 lalu bisa dibilang terhenti. Namun jalannya adat, kata Romwel tidak seperti sebelum corona mewabah, karena mengalami efisiensi.
"Apakah hal itu ada pengaruhnya bagi pemusik tradisi dan bagaimana ke depannya adat orang Batak, apakah kembali seperti dulu atau jadi dipersingkat seperti sekarang?" tanya Romwel.
Diskusi ini sendiri diikuti kurang lebih 60 orang dari berbagai latar belakang dan asal daerah, termasuk dari Jakarta. Pemandu diskusi, Thompson Hs yang diberi tanggungjawab mengkoordinir diskusi ini, mengatakan, diskusi nantinya akan berlangsung 8 kali, dengan topik yang berbeda namun tetap dalam bingkai seni dan budaya.