Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Partai Demokrat pasang badan untuk Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution yang 'diserang' Partai Gerindra tentang hasil survei yang menyebut tingkat kepuasan masyarakat terhadap Pemerintah Kota (Pemko) Medan rendah.
"Itu kan pendapat, kan sah-sah saja, survei itu kan bermacam-macam bentuknya, yang mensurvei siapa, latar belakangnya apa," kata Ketua DPC Partai Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu, Minggu (23/8/2020).
Burhanuddin menilai klaim mengklaim dalam kontestasi pilkada adalan hal yang wajar. Namun, keputusan akhir tetap berada ditangan masyarakat yang memiliki hak pilih. "Ke depan masyarakat ingin mau Medan dibuat apa, kalau sebelah nanti begini-begini, alasannya begini. Kalau Pak Akhyar diberikan kesempatan oleh masyarakat melanjutkan programnya nanti seperti apa, bagaimana. Itu aja," tegasnya.
Pimpinan di Komisi IV DPRD Medan ini mengatakan masyarakat saat ini sudah cerdas dan akan memilih pemimpinnya berdasarkan rekam jejak. Selain itu tak akan terpengaruh dengan pemberian oknum.
"Masyarakat sudah pintar kok, uang nanti diterimanya, karena situasi ekonomi saat ini, beras aja udah besar sama dia. Cuma kita mengisyaratkan agar Medan jangan sampai tergadaikan gara-gara pilkada, yang diterima gak seberapa, kalau mah diterima silahkan kalau memang dibutuhkan, dihari H pakai hati nurani, kalau hanya pemberian didukung seseorang, tolong dipikirkan konsekuensi seperti apa," pungkasnya.
Seperti diberitakan, DPD Partai Gerindra langsung menyerang Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution usai menyerahkan rekomendasi sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan kepada Bobby Nasution - Aulia Rahman.
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sumut, Gus Irawan Pasaribu, mengklaim 86 % masyarakat tidak puas atas kinerja Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Saat ini Pemko Medan dibawah kendali Akhyar Nasution.
"Kami mensurvei semua pilkada per akhir Desember 2019, tingkat kepuasan kinerja Pemko Medan, saya baca yang puas 14 %, pilihan hanya dua puas dan tidak puas, tidak puas 86 %. Kita anak medan, jadi tahu survei ini ngibul atau tidak," ujar Gus.
Di Pilkada Medan 2015 lalu, Gus menyebut tingkat partisipasi masyarakat sangat rendah yakni hanya 25,3 %. "Pilkada Medan terendah di Indonesia, seluruh dunia, hanya 25,33 % partrisipasinya. Kalah dihitung matimatika sederhana yang milih itu 17,75 %, kalau pdip gak kau, kita aja mau, suara kita 20 % (10 kursi di PDIP). PDIP juga 20 %, sudah 40 %, tapi ini bukan begitu hitung-hitungannya," jelasnya.
"Kondisinya saat ini apakah kita mau tetap di angka 86 %, atau mau berubah. Di tangan Bobby-Aulia, pasangan milenial kami yakin Medan bisa berubah," urainya lagi.