Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Minimnya sentimen di pekan ini menjadi kabar yang kurang menguntungkan bagi pelaku pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri di awal pembukaan perdagangan hari ini berada di zona merah. IHSG dibuka melemah di level 5.278,93 dan sejauh ini masih diperdagangkan di teritori negatif.
Hal yang sama juga terjadi pada mata uang rupiah. Sekalipun masih stabil di buka di sesi perdagangan pagi ini, tetapi kinerja mata uang rupiah cenderung mengalami pelemahan. Sejauh ini rupiah diperdagangkan di level 14.755/dolar Amerika Serikat (AS).
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, pasar keuangan mengalami kinerja yang buruk setelah long weekend. "Minimnya sentimen domestik serta buruknya sentimen dari luar membuat kinerja pasar keuangan nasional sulit untuk berada di zona hijau," katanya, Senin (24/8/2020).
Dari beberapa sentimen yang berkembang belakangan ini hingga sepekan ke depan, kata Gunawan, akan membuat IHSG dan rupiah berkonsolidasi di level yang tidak jauh berbeda dari saat ini.
Sementara itu, ketegangan antara Cina dan AS kian berlanjut. Setelah sebelumnya kedua negara disibukkan dengan perang dagang, saat ini AS tengah merancang undang-undang (UU) untuk tidak memberikan pengakuan kepada Presiden Cina Xi Jinping sebagai Presiden. Setidaknya pengakuan tersebut berlaku di AS.
"Rancangan UU tersebut kembali memicu terjadinya ketegangan di antara kedua negara yang bisa saja membuat kondisi pasar keuangan kembali di zona merah," kata Gunawan.