Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penyaluran insentif program Kartu Prakerja mencapai 5,3 triliun hingga 19 Agustus. Total dana yang dianggarkan sendiri sebesar Rp 20 triliun.
Realisasi tersebut berdasarkan data Kemenkeu yang dipaparkan dalam konferensi pers APBN KiTa hari ini. Program Kartu Prakerja dimasukkan ke dalam anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) sektor perlindungan sosial, yang secara total sudah terserap Rp 93,18 triliun atau 49,7% dari total DIPA Rp 203,91 triliun.
"Untuk perlindungan sosial sudah terealisir Rp 93,18 triliun dan ini adalah dari anggaran Rp 203,9 triliun, terutama tadi berbagai program untuk perlindungan sosial ini semuanya sudah diperpanjang sampai dengan Desember," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Selasa (25/8/2020).
Lebih lanjut, realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) Rp 26,6 triliun, Kartu Sembako Rp 26,3 triliun, bantuan sembako Jabodetabek Rp 3,4 triliun, bantuan non tunai Jabodetabek Rp 18,6 triliun, program Pra Kerja Rp 5,3 triliun, diskon listrik Rp 3,5 triliun, BLT dana desa Rp 9,6 triliun.
"Kartu Prakerja juga sudah mulai jalan, BLT desa juga sudah jalan," sebut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Ada beberapa catatan dari Kemenkeu untuk mempercepat program perlindungan sosial, yakni akselerasi data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak tumpang tindih, hingga penguatan peran pendamping desa untuk mempercepat BLT dana desa.
Program Kartu Prakerja akan segera memasuki gelombang VI. Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja mengatakan, kuota yang dibuka untuk gelombang tersebut sebanyak 800.000 atau sama seperti yang ditetapkan pada gelombang IV.(dtf)