Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tingkat kepercayaan konsumen orang Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan berturut-turut di bulan Agustus 2020, kali ini turun ke level terendah sejak enam tahun lalu. Penurunan terjadi dikarenakan masyarakat mengkhawatirkan pemulihan ekonomi dan pasar kerja yang tidak pasti.
Kelompok riset nirlaba, The Conference Board melakukan survei untuk mengukur bagaimana perasaan orang AS tentang kondisi ekonomi dan bisnis saat ini di negaranya. Hasilnya tingkat kepercayaan konsumen berada pada level terendah sejak 2014 atau lebih buruk dari perkiraan para ekonom.
Tingkat konsumsi masyarakat AS berkontribusi dua pertiga dari ekonomi negeri Paman Sam, namun para ekonomi khawatir dengan kebiasaan baru yakni menahan pengeluaran.
Dari mereka yang disurvei, sekitar 25% mengatakan bahwa pekerjaan sulit didapat dan kurang dari 13% masyarakat berharap adanya peningkatan pendapatan dalam jangka pendek.
"Dalam menghadapi kasus virus yang masih tinggi dan tanda-tanda peluang kerja yang melambat, menandakan bahwa konsumen lebih berhati-hati dalam pandangan mereka tentang pemulihan ekonomi yang berkelanjutan," tulis Kathy Bostjancic, kepala ekonom keuangan AS di Oxford Economics seperti yang dikutip dari CNN, Rabu (26/8/2020).
Antara Juli dan Agustus, pandangan konsumen atau masyarakat tentang bisnis saat ini dan masa depan serta kondisi pasar tenaga kerja memburuk. Ekonomi AS terus menambah lapangan kerja yang menghilang selama puncak pandemi, saat lockdown 1,8 juta pada Juli dan ekonom memperkirakan 1,6 juta pekerjaan baru ditambahkan pada Agustus. Tetapi tingkat pengangguran pada 10,2%, tetap lebih tinggi daripada saat puncak resesi.
Selain itu, dorongan federal sebesar US$ 600 per pekan untuk tunjangan pengangguran mengering pada akhir Juli, membuat jutaan orang Amerika berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
Setelah Kongres tidak dapat menyetujui paket stimulus baru dan perpanjangan manfaat tambahan, Presiden Donald Trump menandatangani kalangan eksekutif untuk mengalihkan pendanaan dari Badan Manajemen Darurat Federal untuk membayar manfaat mingguan tambahan senilai US$ 300. Negara dapat menambahkan sendiri US$ 100 lagi, tetapi banyak yang mengatakan mereka tidak mampu melakukannya.(dtf)