Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Dalam sepekan terakhir, kalangan petani semangka dan melon memasuki panen secara serentak, mengakibatkan produksi semangka dan melon membanjir, harga jual d itingkat petani pun anjlok.
"Sepekan lalu semangka nonbiji masih Rp 2.000/kg di tingkat petani, tapi terus turun menjadi Rp 1.600/kg. Karena petani serentak menanam, makanya panennya juga bersamaan dengan daerah lain, harganya pun anjlok," sebut Sutris, petani semangka di Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Kamis (27/8/2020).
Juliono, pedagang penampung semangka mengatakan, saat ini buah semangka membludak, tetapi pasarnya sepi. Meski murah, semangka petani tetap diangkut dan ditumpuk di gudang.
"Sulit jualnya, karena semua petani panen bersamaan, memang harga pengambilan hanya Rp 1.600/kg ini hari, kalau kita jual pun hanya Rp 1.800/kg," katanya.
Pantauan medanbisnisdaily.com, petani semangka yang panen terdapat di Kecamatan Gebang, Stabat, Secanggang dan Binjai. Di Kecamatan Stabat dan Tanjung Pura, panen melon juga sudah berlangsung 2 pekan.
"Hargapun murah, melon dibayar pedagang kepetani tinggal Rp 3.000/kg, kalau 2 pekan lalu masih Rp 4.000/kg itupun melon madu, kalau melon orange susah jual, pedagang penampung tak mau beli," Udin, petani melon di Terusan Langkat Kecamatan Tanjung Pura.
Murahnya harga melon diakui Sopian, pedagang penampung di Gebang, Langkat. "Melon hanya diantar ke gudang Medan, tapi uangnya belum dibayar, ketimbang tak laku, terpaksa diambil kepetani dengan harga Rp 3.000/kg," akunya.