Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Musyawara Daerah (Musda) IX DPD Golkar Dairi yang digelar di Gedung Balai Budaya Pemkab Dairi, Jumat (28/8/2020) terpaksa ditunda. Pasalnya hingga akan dimulainya Musda, Ketua Panitia dan Ketua Pengurus Kecamatan (PK) dari 15 kecamatan tidak ada yang hadir.
Selain itu, dari tiga calon Ketua DPD yang mendaftar, hanya satu calon yang hadir, yakni Delpi Masdiana Ujung. Sedangkan dua calon lain, Sabam Sibarani dan Eddy Keleng Ate Berutu tidak menghadiri.
Kegiatan Musda yang telah dihadiri pengurus DPD I Sumut, sesuai jadwal di undangan dilaksanakan pada jam 09.00 WIB, karena belum ada pengurus PK yang hadir Musda ditunda sampai selesai waktu sholat Jumat.
Namun, hingga jam 15.00 WIB pengurus PK dari 15 kecamatan tak juga hadir. Sesuai kesepakatan Musda ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Terkait ketidak hadiran Ketua PK dari 15 Kecmatan pada Musda tersebut, Ketua Pimpinan Sementara Musda IX DPD Golkar Dairi, Johnny Sitohang Adinegoro mengatakan, Musda yang akan dilaksanakan ini belum ada kepastian dan pegangan.
“Saya sendiri juga bingung, kemana lagi kita akan mengadu. Pengurus DPD I Sumut sudah hadir disini tapi tidak ada solusi,” kata Johnny.
Inilah situasi dan kondisi Golkar Dairi sekarang ini, manakalah tidak sesuai dengan keinginan. “Kalau sudah seperti ini udah rusak kita, yang lucunya nanti DPD I Sumut menyalahkan saya pula,” ucap Johnny.
Tetapi bagimanapun kata Johnny, dia siap menerima resikonya. “Dengan persetujuam DPD I Sumut, Musda ini kita tunda sampai batas waktu yang ditentukan,” sebut Johnny.
Mewakili DPD I Sumut, B. Rikson Simarmata (Wakil Ketua Koordinator Bidang Hukum dan HAM) menjelaskan, kehadiran mereka untuk memastikan bagaimana kegiatan Musda bisa berjalan dengan baik. Tetapi hingga akan dimulai Musda Ketua Panitia dan pengurus PK serta dua calon Ketua DPD tidak ada yang hadir.
“Bagaimana nanti jalannya Musda kalau Ketua Panitia dan Ketua PK tidak ada yang hadir,” kata Simarmata.
Kenapa ini terjadi, mungkin ada sesuatu hal yang terjadi. “Kami tidak tau percis bagaimana, karena kami dengar ada tiga calon yang mendaftar. Mungkin dalam hal ini ada yang berkeinginan sekali menjadi ketua, sehingga membuat Musda menjadi seperti ini,” ujarnya.