Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Anjloknya harga semangka dan melon akibat sepinya pembeli. Konsumen lebih memilih buah yang musim tahunan, seperti rambutan, langsat/duku, manggis dan durian yang masih membanjir pasar diperkirakan hingga September.
"Buah semusim, atau buah tahunan seperti rambutan, duku, manggis dan durian, hingga kini masih banyak. Mungkin konsumen saat ini memilih buah semusim yang lagi membanjir, ini salah satu faktor sepinya konsumen semangka, terlebih produksi semangka dan melon petani lagi membludak," sebut Sofyan, pedagang penampung melon dan semangka di Kecamatan Gebang, Langkat, Minggu (30/8/2020).
Disebutkannya, petani melon harap maklum, jika pembayaran sedikit terlambat dan harga tampungnya anjlok,
"Bisa ditampung digudang, Medan, melon yang kita antar saja sudah bersyukur, meski pihak gudang tidak membayar cas penjualan. Memang melon lagi menumpuk, pasar juga masih sepi, ditambah petani yang setiap hari panen, karena buah melon mereka sudah waktunya dipanen," sebutnya lagi.
Terpisah, kalangan petani semangka di Langkat mengaku, harga jual semangka non biji terus merosot.
"Kalau kemarin hanya Rp 1.400/kg, sebelumnya Rp 1.600/kg harga jual semangka non biji. Entah kalau panen kedua sepekan lagi, belum diketahui harganya, memang dimana-mana petani serentak panen semangka dan melon," kata Herman, petani melon dan semangka di Terusan Langkat, Tanjung Pura.
Menurut mereka, harga jual melon petani kepada pedagang penampung masih Rp 3.000/kg, yang biasanya Rp 5.000 - Rp 6.500/kg.