Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dipicu kenaikan harga emas perhiasan, cabai merah, minyak goreng, ikan dencis, kelapa, sawi hijau dan cabai rawit, Sumatra Utara (Sumut) mencatatkan inflasi pada Agustus 2020 sebesar 0,06%. Inflasi yang terjadi pada Agustus membuat inflasi kumulatif (Januari-Agustus) Sumut kini sebesar 0,41%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, pada Agustus 2020 secara umum ada peningkatan harga kebutuhan pokok dibandingkan Juli 2020. "Terutama emas dan cabai merah," katanya, Selasa (1/9/2020).
Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan ini, salah satu kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut yakni Medan mencatatkan inflasi sebesar 0,04% atau terjadi peningkatan IHK dari 102,72 pada Juli 2020menjadi 102,76 pada Agustus 2020. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan yakni kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,27%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,05%; kelompok pendidikan sebesar 0,08%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,16%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,18%.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,23%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04%; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02%; kelompok kesehatan sebesar 0,02%; kelompok transportasi sebesar 0,38%; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01%.
Syech mengatakan, selain sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan hingga memicu inflasi, ada sejumlah yang mengalami penurunan harga, antara lain daging ayam ras, bawang merah, tomat, angkutan udara, semangka, Sekolah Menengah Pertama, dan durian.
Data BPS Sumut, pada Agustus 2020, 4 kota IHK di Sumut mencatatkan inflasi yakni Pematangsiantar sebesar 0,20%, Medan sebesar 0,04%, Padangsidimpuan sebesar 0,07% dan Gunung Sitoli sebesar 0,61%. Sedangkan Sibolga mencatatkan deflasi sebesar 0,01%.
Sementara itu, dari 24 kota IHK di Pulau Sumatra, 16 kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Meulaboh sebesar 0,88% dengan IHK sebesar 107,53 dan terendah di Batam sebesar 0,02% dengan IHK sebesar 103,24.