Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) bekerja sama dengan Rumah Sakit USU menggelar kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan sejak Jumat (28/8/2020) lalu, dengan melibatkan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS USU, sehingga kegiatan sesuai protokol kesehatan.
Ketua pengabdian kepada masyarakat dr R Lia Kusumawati, MS, SpMK (K) PhD mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melakukan deteksi SARS-CoV-2 pada petugas kesehatan (Nakes) yang melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 pada ruang isolasi dengan metode uji molekuler RT PCR dan uji serologi Rapid Tes untuk pemeriksaan laboratorium penunjang Covid-19
"Adapun peserta Nakes yang masuk dalam kriteria inklusi, yaitu dokter, perawat, bidan, radiografer dan laboran yang kontak erat atau bertugas rutin pada ruang isolasi Covid-19 di RS USU. Sedangkan non-Nakes yaitu petugas kebersihan di ruangan isolasi," ungkapnya, Rabu (1/9/2020).
Lebih lanjut, dr Lia yang juga sebagai narasumber dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa pentingnya petugas yang melakukan kontak dengan pasien di ruang isolasi dan pasien terkonfirmasi Covid-19 dilakukan pemeriksaan berkala. Kemudian pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi SARS-CoV-2, sesuai dengan metode yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu dengan pemeriksaan molekuler untuk seluruh pasien yang terduga terinfeksi Covid-19.
"Metode yang dianjurkan adalah metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) seperti pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan bagaimana upaya mencegah penularan pada ruang isolasi," jelasnya.
Dia melanjutkan, merujuk perubahan beberapa istilah yang digunakan oleh Kemenkes RI sesuai buku panduan revisi 05 terbaru yaitu pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi Suspek, Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi kontak erat, dan penambahan istilah lainnya seperti probable dan konfirmasi. Selain itu juga tambah dia, tentang masa inkubasi Covid-19 yang rata-rata lima sampai enam hari, dengan range antara satu dan 14 hari.
"Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung menularkan sampai dengan 48 jam sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset gejala," tandasnya.
Sementara itu, Dr dr Jelita Siregar, MKed (Clin Path), SpPK selaku anggota pengabdian kepada masyarakat dan narasumber ke-II menerangkan, tentang skrining awal untuk deteksi SARS-CoV-2 dengan pemeriksaan darah yaitu serologi (rapid test/antibodi) serta pemeriksaan penunjang lainnya jika petugas terdapat gejala maupun tanpa gejala.
Selain itu, dia juga menjelaskan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), serta pencegahan penularan di masyarakat dengan physical distancing, kebersihan tangan, etika batuk/bersin, Pemakaian masker, dan pembatasan aktivitas luar rumah. Selanjutnya kepada seluruh peserta dilakukan pemeriksaan serologi dan pengambilan sampel swab nasofaring di Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran sebagai salah satu Laboratorium rujukan Covid-19 di Provinsi Sumut oleh petugas, namun jadwal pemeriksaan disesuaikan dengan waktu bertugas peserta.
Mirzan Hasibuan, SSi, MSi selaku Tim Koordinator Laboratorium PCR Covid-19 FK USU menambahkan, peserta yang telah dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan rapid test/serologi test dan swab nasofaring untuk pemeriksaan RT-PCR sebanyak 41 pasien sesuai target yang direncanakan. Dia menuturkan, pengabdian kepada masyarakat ini didukung oleh USU melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) dengan pendanaan Non PNBP USU tahun 2020.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjang peran Universitas Sumatera Utara dalam mewujudkan peran serta Institusi dan Tridarma USU dalam mengaplikasikan ilmu kepada masyarakat. Pemeriksaan ini diharapkan dapat menjamin kesehatan dan keselamatan petugas dalam upaya penanggulangan penularan Covid-19 di Rumah Sakit USU maupun kepada orang orang yang berada di lingkungannya," pungkasnya.