Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Terdapat 5 daerah di Provinsi Sumatra Utara yang tergolong memiliki risiko tinggi penyebaran pandemi Covid-19 selama tahapan hingga gelaran Pilkada serentak 9 Desember 2020.
Adapun 5 daerah itu adalah Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Mandailing Natal, Kota Sibolga dan Kota Gunungsitoli. Sedangkan 18 daerah lainnya di Sumut yang menyelenggarakan Pilkada, berisiko sedang.
Asistem Umum dan Aset Pemprov Sumut, Muhammad Fitriyus, yang mengikuti Rakorsus tersebut dari Posko Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, mengatakan Gugus Tugas Covid-19 Sumut bersama KPU, Bawaslu, TNI dan Polri akan semakin menguatkan kedisiplinan protokol kesehatan selama masa Pilkada.
"Seperti yang dikatakan Menkopolhukam, Pak Mahfud MD butuh peraturan yang lebih ketat, sanksi yang lebih kuat kepada balon dan juga timnya bila melanggar protokol kesehatan. Tentunya ini akan kita sama-sama bahas seperti apa detailnya. Tetapi untuk lima daerah risiko tinggi yang disebutkan Kepala BNPB kita akan lebih fokus," kata Fitriyus.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Manardo, mengatakan 5 daerah di Sumut itu masuk ke dalam risiko tinggi, salah satu faktornya adalah perkembangan kasus konfirmasi dan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan.
"Di Sumut ada lima daerah yang berisiko tinggi penyebaran covid-19 saat Pilkada berlangsung dilihat dari indikator kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dan perkembangan kasus. Pemerintah Provinsi Sumut perlu mewaspadai ini dan agar tidak terjadi klaster baru saat Pilkada," kata Doni.
Berdasarkan laporan Ketua KPU Arief Budiman, total ada 47 bakal calon dari 270 daerah di Indonesia terkonfirmasi positif covid-19. Sbanyak 6 orang diantaranya balon bupati/wali kota di Sumut. Menurut Arif, tingginya peningkatan kasus konfirmasi positif bisa berdampak pada partisipasi masyarakat di Pilkada ini.
"Tidak sedikit balon yang terkonfirmasi positif, bahkan ada yang meninggal seperti di Kabupaten Karo. Kita perlu mengambil langkah sistematis agar partisipasi pemilih tidak menurun pada Pilkada kali ini. Kita tentu tidak ingin Pilkada malah membentuk kasus atau korban baru, tetapi kita ingin Pilkada ini menjadi kesempatan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat luas pentingnya protokol kesehatan," terang Arif.
Rakorsus itu juga diikuti Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Dadang Hartanto, Kepala BIN Daerah Sumut, Ruruh Setya Wibawa, Kepala Biro Otda Setdaprov Sumut Basarin Tanjung, dan komisioner KPU provinsi, kabupaten/kota dan kepala daerah.