Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Lucellia Louise Gerardine (26) mencoba peruntungannya mengikuti tes CPNS di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dia berbekal tanda tangan Kepala Suku sebagai salah satu persyaratan mengikuti seleksi pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi khusus Putra/Putri Papua/Papua Barat yang diberikan Pemerintah.
Wanita yang akrab disapa Lulu ini memilih Kementerian ESDM karena menurutnya kementerian ini adalah salah satu dari 5 kementerian terbaik dalam pelaksanaan seleksi CPNS menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT).
"Tahun lalu 2019 saya mendaftar di Kementerian ESDM, tahun sebelumnya saya ikut tapi tidak lulus. Saat itu, sehabis tes muncul berita mengenai 5 kementerian terbaik melakukan CAT. Salah satunya adalah Kementerian ESDM. Aku lihat, Kementerian ESDM itu nomor 2 atau 3 melakukan CAT dengan peserta yang tertib dan juga transparan. Karena itu saya memutuskan untuk coba (tes) di Kementerian ESDM," ujar Lulu dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9/2020).
Seperti diketahui, Pemerintah melalui PermenPAN-RB nomor 23 tahun 2019 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan PNS dan Pelaksanaan Seleksi CPNS Tahun 2019 menyatakan kebutuhan formasi khusus terdiri dari putra/putri lulusan terbaik berpredikat cumlaude, diaspora, penyandang disabilitas, putra/putri Papua dan Papua Barat , serta tenaga pengaman siber.
Kementerian ESDM saat ini membuka 50 formasi CPNS yang terdiri dari 20 jabatan dengan rincian 43 formasi umum, 5 formasi cumlaude, 1 formasi disabilitas, dan 1 formasi putra/putri Papua dan Papua Barat. Putra dan putri keturunan Papua bisa mendaftar CPNS dengan membawa berkas tambahan seperti akta kelahiran atau surat keterangan lahir yang diperkuat dengan surat keterangan dari kepala desa atau kepala suku.
"Menjadi pengalaman tersendiri saat meminta surat rekomendasi dari Kepala Suku Wamesah. Jadi saya harus ke Manokwari, ketemu kepala suku, ngomong dulu mau ke Kementerian ESDM, mohon doa dan tanda tangannya," kata Lulu.
"Kepala Suku Wamesah itu dari orang pesisir Wandamah. Kepala suku namanya Obet Arikayok, kepala suku untuk 3 suku besar di Papua. Dia selain Kepala Suku Wamesah juga Kepala Suku Atas Arfah dan Doreri. Beliau orang yang sangat dihormati disana," imbuhnya.
Lulu mengatakan Kepala Suku berharap dan berkeinginan agar anak-anak Papua atau Indonesia Timur bisa memberi kontribusi untuk membangun bangsa Indonesia.
"Bapak Kepala Suku berpesan, dia ingin anak-anak Papua atau Indonesia Timur lainnya memiliki rasa yang sama. Ingin berkontribusi membangun Indonesia yang sama. Kalau mau tes di sana jangan bikin malu. Jadi contoh yang baik," katanya.
Lulusan SMAN 1 Manokwari ini berharap dirinya bisa diterima di Kementerian eSDM sehingga bisa menjadi contoh dan dapat memotivasi putra dan putri Papua yang ingin menjadi PNS.
"Ikut tes di sini rasanya campur aduk. Soalnya bersifat umum, lokasinya takut salah kantor. Tapi seneng juga kalau kita punya kesempatan yang sama dengan yang lainnya. Saya berpikir dengan saya membuktikan saya bisa masuk ke Kementerian ESDM, saya bisa memotivasi. Mereka malu, padahal mereka mau," canda Lulu. dtc