Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemko Medan dari tahun ke tahun selalu mengalokasikan anggaran untuk perbaikan infrastruktur dan penanggulangan banjir khususnya perbaikan drainase secara maksimal. Karena dua hal ini memang permasalahan serius yang dikeluhkan masyarakat Kota Medan.
Tetapi perlu dipahami bersama, bahwa perencanaan yang baik dan pengalokasian dana yang maksimal tidaklah cukup menyelesaikan persoalan infrastruktur dan banjir di Kota Medan. Karena pelaksanaan teknis kegiatan justru adalah perusahaan-perusahaan pemenang tender.
"Yang terjadi justru adalah perusahan tersebut tidak bekerja dengan baik dan tidak sesuai perencanaan. Jadi kalau perusahaan tersebut bekerja dengan benar dan sesuai perencanaan kondisi infrastruktur dan banjir di Kota Medan tidak separah ini," ungkap Turedo Sitindaon, seorang kader Partai Demokrat kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (11/9/2020) sore.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Calon Wali Kota - Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi (AMAN) ini mengakui, justru banyak melihat orang-orang yang perusahaannya biasa mengerjakan proyek infrastruktur dan drainase Kota Medan, khususnya selama Dzulmi Eldin masih Walikota Medan, berada di kubu lain.
"Jadi silahkan cek nama-nama perusahaan tersebut dan lihat ke mana dukungan mereka di Pilkada Kota Medan, jadi tuduhan itu salah alamat," katanya.
Menurut Turedo, visi misi Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang paling utama adalah menciptakan Good Governance dan Clean Governance dalam kepemimpinannya ke depan. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik sekaligus bersih.
"Sehingga praktek korupsi yang menyebabkan tidak maksimalnya pembangunan infrastruktur dan penanggulangan banjir di Kota Medan bisa teratasi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, bakal calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengkritik rivalnya Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution sebagai orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Menurutnya, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir APBD Kota Medan mencapai Rp 30 Triliun. Dengan perkiraan setiap tahun APBD Medan mencapai Rp 6 triliun.
Menurut Bobby, dengan anggaran sebesar itu namun fasilitas umum masih banyak yang tidak berfungsi. Belum lagi persoalan banjir dan jalan rusak.
"Hampir Rp 30 triliun itu kan dalam satu periode. Nah, mestinya jalan berlubang tidak segitunya. Ada jalan yang baik tapi selalu banjir, berarti kan drainasenya juga bermasalah," ujarnya.
Menantu Presiden Jokowi itu berpendapat bahwa dengan anggaran yang begitu besar, pembangunan infrastruktur di Kota Medan dirasa masih belum maksimal.
"Bisa kita lihat, di Kota Medan ini masih banyak jalanan yang rusak dan berlobang. Belum lagi permasalahan banjir yang kerap dihadapi oleh masyarakat. Padahal anggaran belanja kita besar loh," sindirnya.