Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Universitas Katolik (Unika) St Thomas menjalin kerjasama dengan Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) untuk membantu pemerintah dalam membangun Kawasan Danau Toba (KDT). Dalam waktu dekat, kedua institusi ini akan mengumpulkan para guru besar, khususnya yang berasal dari KDT. Para guru besar ini akan dimintai pendapat dan masukannya guna mempercepat pembangunan KDT.
Demikian dikatakan Rektor Unika St Thomas, Sihol Situngkir dalam sesi konferensi pers di peresmian kampus II dan kelas karyawan-eksekutif Unika St Thomas di Catholic Centre, Jalan Mataram Medan, Sabtu (12/9/2020).
"Selain itu, kami juga akan melibatkan para bupati di kawasan. Pembangunan bukan hanya fisik tapi juga sumber daya manusianya. Mulai dari pendidikan, kesehatan sampai ekonomi," kata Sihol.
Dicontohkan Sihol, di Samosir telah dibangun kampung Inggris dan nanti kampung semacam itu ada di kabupaten lainnya. Unika St Thomas, lanjut Sihol, juga bersedia mengajarkan masyarakat soal manajemen dan pembukuan yang berguna bagi dunia ekonomi mereka.
"Sumber daya Unika St Thomas siap untuk itu. Tentu kerjasama dengan berbagai pihak, khususnya KMDT perlu dijalin," kata Sihol.
Ketua Umum KMDT Edison Manurung menambahkan, kondisi KDT saat ini memang tengah kritis. Ibarat sakit, KDT sekarang ini dalam kondisi stadium 4. KMDT, sambung Edison, sejauh ini terus berkoordinasi dengan pemerintah.
Edison berharap dengan kerjasama bersama Unika St Thomas, KDT akan segera berkembang dan maju sesuai dengan harapan masyarakat.
"Memang banyak sekarang organisasi yang mengaku konsen pada KDT. Saya melihatnya secara positif meski tidak sedikit yang hanya untuk kepentingan praktis," kata Edison menjawab pertanyaan wartawan.
Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap menegaskan, dalam mewujudkan itu, Unika St Thomas harus mengutamakan masyarakatnya. Dikatakan Kornelius, tujuan terpenting pembangunan adalah mensejahterakan masyarakat.