Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nias Utara. Terkait pernyataan KPU Nias Utara (Nisut) yang mengatakan penetapan Paslon bupati dan wakil bupati (Nisut) M Ingati Nazara dan Otorius Harefa (Inoto) tak terpenuhi karena syarat calon Otorius Harefa belum lengkap, berubah-ubah membuat masyarakat bingung, Sabtu (12/9/2020).
Sebelumnya, Ketua KPU Nisut Evorianus Harefa, melalui Divisi Hukum KPU, Inotonia Zega menjelaskan, alasan KPU Nisut menerima dokumen pencalonan pasangan M Ingati Nazara dan Otorius Herefa, karena syarat pendaftarannya sudah terpenuhi.
Ia juga menjelaskan, terkait syarat calon diri Otorius Harefa calon wakil bupati, memang belum lengkap karena yang disampaikan hanya jawaban elektronik dari KPK bahwa dia sudah melaporkan harta kekakyaanya namun belum diverifikasi.
Terkait masalah tersebut dikatakan, sebelumnya KPU Nisut telah berkoordinasi kepada KPU Provinsi, dan Provinsi telah memberi petunjuk agar pendaftarannya tetap diterima serta diberi kesempatan kepada yang bersangkutan untuk melengkapi syarat calonnya.
Meski demikian, pada penetapan pasangan calon yang dijadwalkan tanggal 23 September mendatang,tetap tidak terpenuhi jelas Inotonia. Karena tanda terima LHKPN tidak disampaikan Otorius saat pendaftaran, demikian dokumen pencalonan sebelumnya tidak bisa diperbaiki lagi," ujarnya.
Anehnya, setelah informasi tersebut beredar, Inotonia Zega justeru membantah pernyataanya melalui beberapa media dan Facebook terutama media wartawan yang juga merangkap sebagai penyelanggara pemilu di Nisut.
Bahkan melalui via telepon,Jumat (11/9/2020) kemarin, Inotonia sempat ngotot dan menganulir pernyataanya sendiri. "Saya tidak mengatakan seperti itu, beritanya juga mengerikan, aduh mak... bisa saja dianggap sudah ditetapkan padahal belum pleno. Maunya diralat ya, tolonglah rekamanku dikirim. "Pintanya.
Sementara setelah bantahan dan klarifikasi KPU itu beredar, warga justeru kebingungan. "Mana yang benar, tolonglah konsisten, KPU jangan asal lempar informasi , ini menyangkut nasib masyarakat lima tahun kedepan, kalau memberi informasi itu yang pasti dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Aris dan Fajar beserta sejumlah warga lainnya.