Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Abdul Latif Lubis, pengusaha galian C di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), mengatakan kesiapan mereka menampung batu pecah milik masyarakat. Hal itu disampaikannya kepada wartawan, Selasa (15/9/2020).
Pernyataan itu meresfon adanya rombongan kaum ibu dari Desa Sipapaga Kecamatan Panyabungan yang bertemu bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution tanggal 13 September 2020 di Taman Raja Batu.
Rombongan kaum ibu itu mengeluhkan kondisi batu pecah mereka tak laku lagi sejak kehadiran PT Binham di Sipapaga.
Menurut Latif, yang dikeluhkan kaum ibu itu tak benar. "Anggota saya sudah investigasi langsung ke rumah ibu-ibu itu. Dan fakta kami temukan bahwa ibu-ibu itu tak memahami apa apa, dan diduga dikondisikan seseorang yang bertujuan kepentingan pribadi,” ungkapnya.
Latif menegaskan bahwa hingga kini kebutuhan batu pecah justru masih kurang. Sehingga pihaknya siap membeli batu pecah dari ibu-ibu itu jika memang mereka memproduksi batu pecah.
Oleh karena itu, Latif melihat ada upaya sistematis di balik kehadiran kaum ibu yang bertemu bupati itu.Dia berharap agar dunia usaha jangan dinganggu dalam konstlasi politik saat ini.
Latif menyatakan bahwa perusahaan yang mereka kelola memiliki izin resmi dari Pemprovsu. Berupa izin produksi Galian C. "Bahkan kami menyumbang PAD sekitar Rp 600.000.000/ tahun," ujarnya.
Dalam hal ini, Latif justru berharap pemerintah menertibkan perusahaan di daerah itu untuk yang belum memiliki izin.