Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masyarakat di seluruh Kepulauan Nias saat ini mengeluh karena langkanya bibit ternak babi. Bahkan saat ini, nyaris tidak ada lagi babi di semua desa di Kepulauan Nias. Padahal mayoritas masyarakat Nias selama ini beternak babi untuk mendukung ekonomi mereka. Demikian dikatakan anggota DPRD Sumut asal Nias, Thomas Dachi saat ditemui wartawan di DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (15/9/2020).
"Pasca virus ASF kemarin, semua babi di Nias mati. Sekarang mereka mau beternak tapi tidak ada lagi bibit," kata Thomas.
Thomas yang baru pulang reses beberapa hari lalu dari Nias ini menambahkan, masalah itu tidak hanya mengganggu ekonomi tapi juga adat. Saat ini, sambung politisi Gerindra ini, dalam acara adat di Nias, babi sudah diganti dengan ikan.
"Saya sedih, makanya saya berencana mau beli bibit babi dari Siantar untuk dibagikan," kata Thomas.
"Saya minta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut tidak main-main untuk membantu memberikan bibit babi kepada masyarakat, karena kondisi masyarakat di sana sedang susah," tegas Thomas.