Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja memutuskan untuk kembali menunda pelatihan offline atau tatap muka melihat kondisi penyebaran virus Corona (COVID-19) yang masih tinggi.
Padahal, pada bulan Juli lalu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pelatihan tatap muka sudah bisa dimulai pada Agustus. Namun, pelatihan tatap muka harus diundur hingga waktu yang belum bisa ditentukan demi menjaga kesehatan peserta maupun pelatih.
"Pelatihan offline jangan dulu diselenggarakan demi memastikan tidak hanya masalah ekonomi yang challenging sekarang, tetapi juga kesehatan dari peserta," kata Direktur Eksekutif PMO Kartu Pra Kerja Denni Puspa Purbasari ketika berbincang dengan awak media secara virtual, Selasa (15/9/2020).
PMO telah berkonsultasi dengan Satgas COVID-19 terkait pelaksanaan pelatihan tatap muka. Denni mengatakan, menurut Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, pelatihan boleh dilakukan di zona hijau. Sayangnya, saat ini jumlah zona hijau kian menipis.
"Kami telah melakukan konsultasi dengan Profesor Wiku sebagai Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19. Beliau mengatakan pelatihan offline sebaiknya dilaksanakan di zona hijau. Tetapi sekarang zona hijau semakin sedikit," urainya.
Selain itu, jika pelatihan tatap muka dilaksanakan, maka harus menerapkan protokol kesehatan yang memberatkan biaya pelatihan dari pelaksana.
"Ketika ruang kelas sama, tetapi pengaturan jumlah peserta semakin sedikit karena protokol kesehatan, memang secara ekonomis makin challenging bagi penyelenggara pelatihan. Karena biaya pelatihan masih tetap Rp 1 juta," tutur Denni.
Bagi peserta Kartu Prakerja yang tetap ingin pelatihan tatap muka, ia menyarankan untuk mendaftar di Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah.
"Mungkin ada sebagian masyarakat yang terbiasa pelatihan offline. Ini mungkin teman-teman semua juga bisa melihat pelatihan reguler yang disediakan K/L sebagai alternatif. Karena BLK milik pemerintah terus menyelenggarakan pelatihan di berbagai daerah. Dan itu offline, serta dananya terpisah dari Kartu Prakerja," tutup Denni. dtc