Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Doloksanggul. Pilkada Humbang Hasundutan (Humbahas) 2020 dipastikan hanya diikuti satu pasangan calon. Pasangan Dosmar Banjarnahor -Oloan Paniaran Nababan yang diusung oleh PDIP, Demokrat, Hanura, Gerindra, Nasdem dan Partai Golkar akan menjadi calon tunggal melawan kolom atau kotak kosong.
Sejumlah tokoh masyarakat Humbang menilai PIlkada yang hanya diikuti 1 pasangan calon (calon tunggal) merupakan pencideraan demokrasi. Mereka siap bergerak untuk mengampanyekan gerakan menangkan kotak kosong.
Dukungan untuk gerakan kotak kosong ini salah satunya datang dari tokoh pemrakarsa pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan, Warluy Simamora. Menurutnya, gerakan mengkampanyekan kotak kosong adalah perwujudan aspirasi masyarakat Humbang.
"Saya sebagai warga negara sangat kecewa, ini tidak sehat untuk demokrasi. Saya akan mengkampanyekan agar masyarakat memilih kotak kosong," katanya saat ditemui oleh medanbisnisdaily.com di Posko Relawan Pemengan Kotak Kosong, Jalan Merdeka, Dolok Sanggul, Selasa (16/9/2020).
Tokoh masyarakat lainnya, Mangupar Simanullang, memiliki pandangan serupa. Bahkan dia menilai kondisi saat ini seolah-olah kekuasaan itu di tangan partai.
"Demokrasi itu adalah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Bagaimana lahir seorang pemimpin kalau sudah ditentukan dari atas. Mudah-mudahan masyarakat Humbang semakin mengerti hak dan kewajibanya dan mau berjuang bersama relawan pemenangan kotak kosong," harapnya.
Hal senada juga diungkapkan, Herianto Purba (Ketua Generasi Muda Toga Purba Bonapasogit). Menurutnya, Pilkada dengan calon tunggal sangat tidak sehat, sebab hampir seluruh partai politik mendukung satu pasangan calon.
"Kita harus bergerak. Ini bukan kampanye golput, tetapi perlawanan terhadap oligarki. Jadi kotak kosong itu sebagai koreksi," imbuhnya.