Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menjelang penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stabil di level 5.058 dan sejauh ini menguat mendekati level 5.100. Sementara itu, rupiah juga menguat di level 14.807/dolar Amerika Serikat (AS).
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, bunga acuan yang ditetapkan oleh BI di pekan ini kemungkinan tidak akan berubah. "Karena kita harus menjaga agar tidak terjadi pembalikan modal keluar yang berpotensi menekan kinerja mata uang rupiah," katanya, Kamis (17/9/2020).
Gunawan mengatakan, Bank Sentral AS (The Fed) tetap memepertahankan suku bunga acuan-nya diangka 0-0,25%. Bank yang paling berpengaruh terhadap pasar keuangan dunia itu menyatakan bahwa, kebijakan suku bunga acuan mendekati 0% akan bertahan hingga 2023 mendatang. Ini berarti ekspektasi perkembangan ekonomi di AS dalam 3 tahun kedepan juga tidak akan terlalu bagus.
Artinya, pasar menilai bahwa mesin pertumbuhan ekonomi nantinya akan datang dari Cina. Karena pertumbuhan ekonomi Cina masih cukup solid sekalipun diterpa tekanan pandemi Covid-19. "Nah, dengan kebijakan suku bunga acuan yang duikisaran 0% tersebut, maka tren suku bunga acuan di negara lainnya akan bertahan rendah," kata Gunawan.
Gunawan mengatakan, pada dasarnya AS juga tengah bermasalah pada melemahnya laju tekanan inflasi yang belum mencapai target hingga 2%. Dari rilis data yang disampaikan The Fed, dia menilai bahwa tekanan inflasi di AS akan bertahan rendah setidaknya untuk 2 tahun mendatang dan masih akan di bawah 2%. Sementara inflasi Indonesia belakangan juga merealisasikan lebih rendah, ahkan kerap mengalami deflasi.