Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Pematang Siantar. Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Siantar gelar festival kuliner di Lapangan Pariwisata, Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat. Festival itu berlangsung 11-20 September 2020. Situasi COVID-19 yang masih menghantui Kota Siantar tampaknya tidak menjadi pertimbangan penyelenggara. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Siantar mencatat lebih dari 200 kasus yang terjadi di Kota Siantar.
"Kalau aku gak salah sekitar 239 kasus terkonfirmasi," kata Sekretaris GTTP COVID-19 Kota Siantar, Midian Sianturi, Rabu (16/9/2020) sore.
Sementara Ketua HIPPI Siantar Erwin Siahaan yang dihubungi mengaku, telah mendapat surat izin dari GTTP COVID-19 Kota Siantar dan Kepolisian. "Semua sudah lengkap surat izin nya itu," katanya.
Hal itu dibenarkan Midian Sianturi. Midian yang juga Plt Kepala BPBD Kota Siantar beralasan, izin kegiatan itu sudah melalui hadil rapat dengan pertimbangan untuk mendorong perekonomian pengusaha kecil.
"Penyelenggara harus mempedomani protokol kesehatan sesuai komitmen yg ditandatangani,apabila protokol kesehatan tidak dipenuhi maka tim akan menertibkan," ujarnya.
Sementara amatan di lokasi, Kamis (17/9/2020), kesadaran akan protokol kesehatan yang dimaksud Midian itu masih minim dilakukan. Sejumlah pengunjung tampak masih banyak yang tidak mengenakan masker, atau hanya mengenakan masker di dagu.
Kegiatan itu mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Siantar. Wakil Ketua Komisi I DPRD Siantar, Boy Iskandar Warongan menyayangkan kegiatan yang mengundang perkumpulan itu dilaksanakan.
Politisi PAN itu meminta agar GTTP selaku pemberi izin agar betul-betul mengawasi kegiatan tersebut. "Sebenarnya kita menyayangkan itu. Tapi sudah dberikan izin Gugus Tugas. Jadi pihak terkait harus betul-betul mengawasi," ucapnya, Kamis (17/9).
Boy khawatir jika festival itu menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. "Kita jelas jelas tidak mau akan hal itu. Disamping itu, angka kasus COVID-19 terus bertambah. Vaksin nya juga belum ada," ujarnya.
Menantu Presiden BOMS ini juga mengkritisi GTTP COVID-19 Kota Siantar yang tidak memberikan update perkembangan COVID-19 di Kota Siantar. "Itu harus diberikan update terus, agar masyarakat bisa paham bagaiaman situasi Kota Siantar saat ini," pungkasnya.