Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Jaksa Agung Amerika Serikat (AS), Bill Barr, menyebut lockdown virus Corona (COVID-19) sebagai 'gangguan terbesar' bagi kebebasan sipil di Amerika 'selain perbudakan'. Komentar ini langsung menuai kritikan keras.
Seperti dilansir AFP, Jumat (18/9/2020), Barr yang merupakan salah satu sekutu Presiden Donald Trump yang paling setia, menyampaikan komentar itu saat mengecam langkah lockdown ketat di beberapa negara bagian, khusus yang dipimpin Gubernur dari Partai Demokrat.
"Anda tahu, menerapkan lockdown nasional, perintah tetap di rumah, sama seperti tahanan rumah," ucap Barr saat berbicara dalam sebuah acara di Hillsdale College di Michigan, beberapa waktu terakhir. Komentar Barr itu terekam video yang beredar luas secara online.
"Selain perbudakan, yang merupakan jenis pengekangan yang berbeda, ini (lockdown-red) adalah gangguan terbesar bagi kebebasan sipil dalam sejarah Amerika," cetusnya.
Anggota veteran parlemen AS, James Clyburn, yang seorang kulit hitam mengecam komentar Barr itu. Dia menyebutnya sebagai 'hal paling konyol, tidak sensitif, sangat tidak menyenangkan' yang pernah didengarnya.
"Sungguh luar biasa, kepala penegak hukum di negara ini menyamakan perbudakan manusia dengan nasihat para pakar untuk menyelamatkan nyawa," sebut Clyburn kepada CNN.
"Perbudakan bukanlah soal menyelamatkan nyawa, ini tentang merendahkan nyawa," tegasnya.
Partai Demokrat menyebutnya sebagai salah satu beberapa 'pernyataan keterlaluan' yang disampaikan oleh Barr.
AS saat ini melaporkan total kematian akibat Corona terbanyak di dunia, dengan nyaris mencapai 200 ribu orang. Trump sebelumnya menyuarakan skeptisisme tentang efektivitas lockdown dalam memerangi virus Corona, dengan alasan lockdown berdampak besar pada perekonomian.
Banyak negara bagian di AS, khususnya di bagian selatan AS, telah mencabut perintah tetap di rumah sepanjang musim semi lalu, sebelum akhirnya terpaksa memberlakukannya kembali karena kemunculan kasus baru Corona.(dtc)