Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sektor pariwisata, terutama industri hotel dan restoran sangat bergantung pada pergerakan manusia. Otomatis, pandemi virus Corona (COVID-19) yang menghambat aktivitas manusia menyebabkan industri perhotelan dan restoran terpuruk karena tak ada pengunjung.
Meski begitu, menurut Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, sektor pariwisata Indonesia punya kekuatan untuk pulih hanya dalam waktu paling lama 6 bulan, dengan syarat vaksin Corona sudah ditemukan, dan vaksinasi berjalan efektif menekan pertumbuhan kasus baru.
"Insyaallah, mudah-mudahan cepat. Kuncinya itu di vaksin. Kalau vaksinnya itu efektif, masyarakat merasa yakin bahwa kalau sudah divaksin tidak tertular, nah itu bisa cepat. Kalau perkiraan kami 3-6 bulan," jelas Hariyadi dalam wawancara khusus dengan detikcom, Kamis (17/9/2020).
Kemudian, ia menilai masyarakat Indonesia punya keberanian yang cukup besar untuk mulai berwisata kembali.
"Tadinya kami pikir akan membutuhkan waktu lama. Tapi kalau itu bisa cepat, jadi ada beberapa faktor yang mempercepat. Pertama efektivitas vaksin seperti apa, kedua adalah dari kepercayaan masyarakat seberapa tinggi, dan menurut kami cukup tinggi. Karena kami melihat beberapa survei itu cukup positif dalam hal melihat, istilahnya bukan penakut," tutur dia.
Selain itu juga dukungan pemerintah untuk mempercepat realisasi anggaran dalam alokasi perjalanan dinas. Hal ini menurutnya dapat mendongkrak okupansi hotel-hotel, terutama di daerah.
"Ketiga, juga bagaimana pemerintah mengeksekusi APBN-nya, terutama menyangkut masalah perjalanan dinas. Jadi kalau pemerintah juga cepat, itu akan mempercepat proses itu. Nanti baru akan diikuti oleh korporasi swasta," katanya.(dtf)