Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) kembali mengalami penguatan seiring dengan banyaknya sentimen positif yang mengguyur pasar. Salah satu di antaranya adalah harga CPO untuk kontrak pengiriman bulan Desember yang di akhir pekan tembus di atas RM 3.000/metrik ton, tepatnya RM 3.050/metrik ton. Kenaikan harga CPO ini dipengaruhi oleh tingginya konsumsi Cina dan stok yang masih minim
Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, sebelumnya harga CPO masih dijual di kisaran RM 2.975/metrik ton-nya.
"Namun harga CPO memang terus meroket sepekan terakhir. Stok yang masih sedikit di tengah tingginya konsumsi CPO di Cina memang berkontribusi besar dalam mengerek harga CPO sepekan terakhir," katanya, Minggu (20/9/2020).
Gunawan mengatakan, peningkatan CPO karena awal Oktober nanti Cina akan mengadakan pesta perayaan musim gugur dan minggu emas.
Menurut Gunawan, sebenarnya harga CPO bisa saja mengalami kenaikan lanjutan seandainya permintaan dari India terjadi. Akan tetapi tingginya jumlah pasien yang terinfeksi covid-19 membuat harga CPO susah berlanjut. Padahal India akan mengadakan Festival Dewali yang selalu dibarengi dengan tren permintaan CPO yang meningkat.
"Tapi saat ini justru pelaku pasar mengkhaatirkan bahwa perayaan tersebut sepertinya tidak akan berlangsung semeriah tahun-tahun sebelumnya atau bahkan mungkin tidak ada perayaan sama sekali. Angka pasien positif corona yang telah mencapai lebih dari 5 juta jiwa justru membuat pelaku pasar memperkirakan India akan kembali melakukan lockdown," kata Gunawan.
Pada dasarnya, harga CPO belakangan ini tidak mendapatkan dukungan dari mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah belakangan ini. Mata uang ringgit yang mengalami penguatan justru menjadi penahan tren kenaikan harga CPO. Termasuk juga mata uang rupiah yang belakangan juga mengalami penguatan terhadap dolar AS hingga membuat pendapatan eksportir CPO mengalami penurunan.
Kenaikan harga CPO juga ikut mengerek harga di tingkat petani. Harga TBS sawit belakangan juga terus naik dan sudah ada yang tembus Rp 1.840/kg dari pekan lalu masih di bawah Rp 1.700-an/kg. Kenaikan harga CPO membuat hampir semua daerah penghasil sawit di Sumut kini bisa mendapatkan harga yang tinggi.
"Tentu kita berharap pekan ini harganya terus naik lagi dan bisa tembus Rp 2.000/kg. Meski untuk harga tertinggi penetapan provinsi sudah Rp 2.049,91/kg, tapi di petani tertinggi baru Rp 1.840/kg," kata Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap.