Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Timika - Polda Papua menegaskan bahwa kabar yang menyebut pendeta Yeremia Zanambani ditembak TNI tidak benar. Polda Papua menyatakan isu tersebut disebar kelompok kriminal bersenjata (KKB) sebagai fitnah.
"Perlu diketahui bahwa Distrik Hitadipta Kabupaten Intan Jaya tidak ada personel TNI/Polri, yang ada hanya Pos Persiapan Koramil Hitadipta di sana. Isu yang beredar bahwa kasus penembakan yang mengakibatkan Pendeta Yeremia Zanambani dilakukan oleh aparat TNI itu tidak benar," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya, Senin (21/9/2020).
Kamal menyebut pihak KKSB memang sengaja menyebarkan isu yang menyatakan bahwa pendeta Yeremia ditembak oleh TNI. Menurutnya, itu dilakukan untuk mencari perhatian jelang Sidang Umum PBB.
"Rangkaian kejadian beberapa hari ini adalah setting-an KKB yang kemudian diputarbalikkan bahwa TNI melakukan penembakan kepada pendeta. Harapan mereka, kejadian ini jadi bahan di Sidang Umum PBB," sebut Kamal.
"Kami mengimbau kepada warga masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan sebaran fitnah oleh KKB, khususnya melalui medsos. Fitnah mereka di media sosial, jelas sudah settingan dan rekayasa untuk menghasut masyarakat sekaligus menyudutkan TNI/Polri dan pemerintah menjelang Sidang Umum PBB," sambungnya.
Kamal juga memastikan bahwa pihaknya akan menyelidiki kasus kematian pendeta Yeremia. Polisi, sebut dia, akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami akan melakukan olah TKP untuk mengetahui sebab kematian pendeta Yeremia Zanambani," terangnya.
Polisi mengimbau agar warga tidak terprovokasi dengan isu-isu yang beredar. Polisi dan TNI saat ini sedang meningkatkan patroli gabungan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami meminta dukungan dari seluruh warga, sehingga kita dapat hidup dengan nyaman tanpa adanya gangguan-gangguan dari kelompok-kelompok yang tidak menginginkan daerah kita ini aman. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama terutama para tokoh agama," harap Kamal.
Diberitakan sebelumnya, PGI mengecam penembakan yang terjadi di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Sabtu (19/9). Pendeta Yeremia yang tewas dalam penembakan itu merupakan pendeta yang dihormati di Klasis Hitadipa. Ada dua versi tewasnya Yeremia.
"Di satu sisi PGI mendapat laporan dari GKII dan pemberitaan media lokal yang menyebutkan, penembakan tersebut diduga dilakukan oleh aparat TNI yang sedang melakukan tugas operasi militer," kata Humas PGI Philip Situmorang dalam keterangan pers tertulisnya, Senin (21/9).dtc