Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Perekonomian Indonesia diproyeksikan baru akan benar-benar pulih pada 2022-2023 mendatang. Pulih yang dimaksud adalah sama seperti kondisi sebelum pandemi COVID-19 terjadi.
"Jadi target kita adalah goal target kita, kita kembali untuk bisa pulih betul-betul di tahun 2022-2023, pulih dalam arti kita bisa mendapatkan pertumbuhan yang berkesinambungan minimal sama dengan pre-COVID," kata Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Raden Pardede dalam webinar, Selasa (22/9/2020).
Dia menjelaskan pemerintah sedang mengusahakan hal tersebut. Sementara saat ini kondisinya masih penuh ketidakpastian.
"Sekarang seperti yang kami katakan tadi adalah masa berjuang, masa bertarung, dan masa ketidakpastian. Itu dialami oleh hampir seluruh negara di dunia ini sekarang. Jadi jangka medium-term tentu kita ingin bertumbuh secara sustainable (berkelanjutan) dan bertransformasi," ujar Raden.
Jadi pemulihan ekonomi yang diharapkan adalah pertumbuhan yang dapat menyediakan lapangan pekerjaan, menyesuaikan perkembangan teknologi, dan lain sebagainya.
Untuk itu pemerintah menyiapkan strategi berupa rencana jangka menengah hingga 2023-2024. Itu dilakukan untuk menghadapi ketidakpastian pemulihan perekonomian akibat pandemi COVID-19.
"Jadi kita nggak bisa memastikan sebetulnya apakah akan bisa recovery (pulih) tahun depan atau 2 tahun lagi, tidak ada yang pasti karena memang COVID sendiri memberikan atau menjadi sumber ketidakpastian," sebutnya.
Dia pun menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia pada tahun depan dapat dipastikan akan tumbuh positif. Tapi itu bukan karena ekonomi sudah benar-benar pulih.
"Itu semata-mata karena memang yang kita sebut dengan base effect. Jadi karena sudah turun tahun ini, tentu tahun depan akan sudah mudah sekali melihat positifnya. Tapi persoalannya yang utamanya kita lihat apakah itu sustainable atau tidak, berkelanjutan atau tidak," tambahnya. dtc