Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily. com - Belawan. Pekerjaan proyek pembangunan penanggulangan banjir rob untuk penanggulangan dini bencana alam di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan menuai protes. Selain proyek dikerjakan asal jadi, proyek antisipasi banjir rob tersebut belum dapat memberikan jaminan bahwa kawasan pemukiman nelayan tersebut terbebas dari banjir rob.
Hal itu dikemukakaan Ganda Putra Simbolon, tokoh pemuda Medan Labuhan kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (24/9/2020) setelah sebelumnya turun melihat kondisi proyek yang sedang berlangsung pekerjaannya di kawasan Perumahan Nelayan Indah.
Dikatakan Ganda, proyek antisipasi pengendalian banjir rob terkesan tertutup. Tidak jelas berapa panjang dan lebar tanggul yang dibangun. Pengawasan dari pihak pemerintah juga tidak terlihat di lokasi pembangunan, sehingga pengerjaan proyek diduga tidak sesuai bestek.
Ganda juga menilai tiang penyanggah yang dicor pekerja tidak sama bentuknya, karena pekerja yang direkrut tidak profesional di bidangnya, bahkan sambungan batu cor bagian atas melenceng beberapa centimrter, sehingga dikhawatirkan jika dioperasikan kelak bangunan tanggul antisipad banjir tob tersrbut terancam runtuh.
Selain itu, kawasan proyek yang relatif dekat pemukiwan warga terlihat kumuh, karena tanah yang dikeruk dengan menggunakan beko untuk menimbun tanggul menggunakan tanah yang bercampur dengan limbah plastik yang terdapst di sekitar lokasi proyek. "Semestinya proyek bernilai Rp 4 miliar lebih itu menggunakan tanah padat, bukan tanah yang bercampur dengan limbah plastik," ujar pemerhati lingkungan tersebut.
Terpisah, Ernawati (40) warga Kelurahan Nelayan Indah, menyebutkan, beberapa hari lalu warga sempat melakukan aksi protes terhadap pengerjaan proyek antisipadi banjir rob tersebut, karena proyek tidak menyentuh sekeliling perumahan.
"Jika proyek antisipasi banjir rob dikerjaan tidak menyeluruh, sama saja air laut atau banjir rob akan masuk ke kawasan perumahan ini," ujar istri nelayan yang telah 15 tahun bermukim di sekitat lokasi proyek.
Salah seorang pekerja proyek kepada medanbisnisdaily.com, menyebitkan, proyek tersebut dikerjakan oleh CV Azira Mandiri
dengan anggaran APBD KOTA MEDAN tahun 2020 sebesar Rp 4,3 miliar. "Proyek program pencegahan dini dan penanggulangan bencana alam ini, selama 120 hari kontrak kerja melakukan konstruksi tsnggul yang trlah dimulai bulsn Agustus 2020 lalu," sebut pekerja yang merangkap sebagai mandor di lokadi ptoyek.
Lurah Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Budiman Pane yang berusaha dikonfirmasi tidak berhasil ditemui. Sementara sumber medanbisnisdaily.com di kantor lurah, menyebutkan proyek pembangunan penanggulangan banjir rob tersebut merupakan proyek Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan.
Diminta kepada Pj Walikota dan BPK segera melakukan audit terhada pekerjaan proyek penanggulangan banjir rob tersebut, karena diduga saat proyek tersebut mulai dikerjakan, pengawas dari CV KD yang ditugaskan mengawasi pekerjaan proyek tak berada di tempat atau juga diduga sudah kerja sama dengan pelaksana proyek.