Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora, Fahri Hamzah, berharap isu politik identitas tidak muncul sebagai bahan kampanye di kontestasi Pilkada Medan.
Apabila dilakukan maka akan menjadi ancaman bagi Kota Medan sendiri.
“Karena itu hari inilah waktunya, ada payung besar yang menyatukan kembali kota ini yaitu orang orang yang konsennya seperti itu tadi (Bobby-Aulia),” ujar Fahri, di Grand Aston, Medan, Jumat (25/9/2020) malam.
Fahri juga menilai konsep kolaboratif Bobby mengedepankan keterbukaan bagi semua orang, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pelayanan yang baik.
“Di situlah kita enak beribadah, enaka beristiadat enak berbudaya tapi kalau kota kita bocor banjir inftrastrukturnya kacau, publik transportasinya kacau, pelayaan publik kacau. Mana kita bisa beribadah di situ mana bisa kita tenang berbudya di situ,” tandasnya.
Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution dalam kesempatannya, berterima atas dukungan yang diberika Partai Gelora. Dengan dukungan ini dia optimis meraih kemenangan di Pilkada Medan tahun ini.
"Ini suatu kekuatan yang luar biasa,” ujarnya.
Dia juga telah menyiapkan beberapa gagasan untuk membangun kota Medan dan mensejahterakan rakyatnya. Salah satunya yang ingin diperbaikinya soal tranparasi anggaran.
"Kemarin saya ada menyinggung soal politik, anggaran dan Alhamdulillah dibully. Banyak yang masuk saran jangan ngomong begitu. Setiap saya turun ke masyarakat. Saya tanya kira-kira masyarakat tahu gak apa yang nanti kita dapatkan setelah menjabat, salah satunya anggaran. Saya ingin ada transparansi anggaran," jelas Bobby.
Dalam kontestasi Pilkada Medan Bobby Nasution dan Aulia Rachman didukung delapan partai yakni PDIP, PPP, PSI, Golkar, NasDem, Gerindra, Hanura dan PAN. Saat pengundian nomor ia memperoleh nomor 2.
Sedangkan lawanya Akhyar Nasution didukung 2 partai yakni PKS dan Partai Demokrat. Mereka mendapat nomor urut saat pengundian.