Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Munardo, mengatakan terdapat 9.749 jumlah total kasus terkonfirmasi positif covid-19 swab PCR di Provinsi Sumatra Utara hingga kondisi per 24 September 2020.
Dan dari jumlah total kasus itu, sebanyak 31,87% di antaranya adalah berasal dari usia produktif, yakni 31-45 tahun. Sedangkan kasus meninggal berada di usia lanjut 46-59 tahun (36,61%) dan 60 tahun keatas (41,77%).
Hal itu diungkapkan Doni Munardo dalam rapat koordinasi penanganan covid-19 bersama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, dan para tokoh di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Jumat (25/09/2020) malam.
Lebih lanjut Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu menyebut tingkat kesembuhan tertinggi Sumut itu ada di usia produktif yakni 32,47%. Namun rata-rata yang menjadi penyebar juga di usia produktif.
"Mereka masih sangat aktif dan mobilitasnya tinggi. Bila kelompok ini tidak disiplin protokol kesehatan, dia sangat mungkin menjadi penyebar dan imbasnya pada usia lanjut, apalagi OTG juga banyak terdapat di usia produktif," tambah Doni.
Dan Doni Munardo menyarankan agar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut memberikan penekanan lebih di Kota Medan dalam mengendalikan penyebaran covid-19 di Sumut. Sebab lebih dari 50% kasus konfirmasi berada di Medan.
"Medan itu kasusnya hampir 6.000, lebih setengah dari total kasus. Bila ini bisa ditekan maka penurunannya akan sangat signifikan. Ini tidak mudah, butuh kerja sama semua pihak dan kesadaran kolektif masyarakat, tetapi saya yakin Sumut mampu untuk itu," ujar Doni.
Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menyampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipimpinnya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran covid-19.
Di antaranya penyekatan di kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) dan di Kepulauan Nias, patroli protokol kesehatan dan razia masker, hingga penambahan laboratorium PCR. Menurut Edy Rahmayadi, langkah masif tersebut mampu menurunkan jumlah kasus baru di Sumut.
"Langkah-langkah yang kita ambil cukup mampu menurunkan jumlah kasus baru. Dua minggu terakhir ada penurunan walau belum begitu signifikan. Tetapi bila kita terus konsisiten, saya yakin ini bisa di tekan. Hari ini (Jumat 25 September) kasus baru minus 14 dibanding hari sebelumnya. Kita harap penurunan ini terus meningkat," ujar Edy Rahmayadi.