Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Vietnam menjadi negara yang berhasil menumbuhkan perekonomiannya di saat banyak negara masuk ke jurang resesi karena ekonominya negatif 2 kuartal berturut-turut. Indonesia pun dipastikan akan resesi setelah September.
Para ekonom menilai Vietnam bisa mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif karena sejak awal sigap melawan virus Corona. Berbeda dengan Indonesia yang dianggap lambat menangani COVID-19.
"Ketika pandemi terjadi, Vietnam memang merupakan salah satu negara yang cukup cepat tanggap dalam melakukan antisipasi," kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi detikcom, Rabu (30/9/2020).
"Kalau kita perhatikan timeline yang dikerjakan oleh pemerintah Vietnam, ketika pemerintah China mengumumkan bahwa ada wabah, pemerintah Vietnam sudah melakukan antisipasi bahkan di awal Februari mereka sudah mulai melakukan pembatasan penerbangan internasional," paparnya.
Menurutnya antisipasi di awal itulah yang membuat Vietnam sekarang bisa menikmati pertumbuhan ekonomi yang positif. Sebab laju pertumbuhan COVID-19 benar-benar dapat ditekan.
"Jadi di sisi lain mereka juga berhasil menerapkan kebijakan lockdown. Kalau saya lihat sih sebenarnya kebijakan lockdown-nya itu semi-semi mikro ya karena mereka melakukan lockdown misalnya di satu desa yang ada 1 penduduknya sudah terkonfirmasi positif mereka kemudian langsung melakukan lockdown," jelasnya.
"Di sisi lain kan kalau kita lihat Indonesia, di bulan Februari, kita istilahnya belum ada langkah konkret, misalnya menahan atau mengantisipasi COVID-19 ini. Baru di bulan Maret kita melakukan sesuatu," tambah Rendy.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad juga menilai Vietnam mampu meraih pertumbuhan ekonomi karena bergerak cepat melawan virus Corona.
"Tentu saja ini terkait dengan bagaimana mereka bisa menangani pandeminya. Vietnam ini kan ketika bulan Februari mereka bergerak cepat dengan banyak menutup pintu-pintu masuk jalur orang bepergian dari luar negeri ke dalam negerinya Vietnam. Jadi mereka gerak cepat," sebutnya.
Mereka juga tak segan melakukan lockdown pada wilayah yang terjangkit virus Corona sambil memastikan bantuan sosial tersalur dengan baik.
"Yang kedua adalah bantuan sosial, mereka juga langsung cepat berikan dari pemerintah ke mereka. Jadi pada wilayah-wilayah yang di-lockdown, mereka lockdown-nya tidak nasional. Tapi nasional itu hanya pada level mengurangi bahkan menghentikan orang untuk masuk. Tetapi di wilayah tertentu yang sudah kena mereka langsung lockdown," jelasnya.
Di sisi lain, dia juga menjelaskan warga Vietnam lebih patuh dalam mengikuti anjuran pemerintah menjalankan protokol kesehatan.
"Mereka punya sikap yang tegas soal itu dan didukung oleh pemerintahan yang kuat. Jadi gampang mengatur rakyatnya mengikuti aturan pemerintah ya. Jadi pemerintahnya cukup kuat mengatur masyarakatnya terus mematuhi aturan-aturan yang berlaku termasuk untuk protokol kesehatan di tengah pandemi," tambahnya.(dtf)