Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ramai di media sosial terkait joki kartu Prakerja. Dalam unggahan di sebuah grup Facebook seseorang yang melayani jasa pembuatan akun Prakerja menyebut peserta yang akan membuat akun bisa lolos 100%. Syaratnya hanya dengan mengirimkan foto KTP, kartu keluarga dan swafoto dengan KTP.
Beragam komentar bermunculan, ada yang menyebut jika unggahan tersebut adalah akal-akalan penipu yang ingin memanfaatkan data pribadi calon peserta.
Menanggapi hal tersebut ekonomi CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan masyarakat harus berhati-hati dengan unggahan seperti itu. Karena rawan dengan penipuan.
"Proses joki yang beredar saat ini ada yang menyebut calon penerima atau peserta harus melakukan swafoto dengan KTPnya, harus berhati-hati. Jangan sampai terjebak," kata dia, Rabu (30/9/2020).
Peneliti INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan praktik joki yang meminta data-data pribadi ini memang mengundang bahaya. Apalagi saat ini Indonesia belum memiliki Undang-undang perlindungan data pribadi. "Jadi khawatir jika data dimanfaatkan untuk pinjaman online ilegal. Nanti yang pinjam siapa yang ditagih siapa, ini rentan sekali," jelas dia.
Menurut Bhima masyarakat juga jangan mudah percaya dengan tawaran-tawaran seperti itu. Selain itu pemerintah juga harus melakukan evaluasi dari program ini.
Dari penelusuran detikcom di Facebook ada orang yang secara terang-terangan membuka jasa joki Prakerja dengan jaminan 100% lolos. Syarat yang diminta adalah foto KTP dan foto kartu keluarga serta foto selfie memegang KTP.
Selain itu di Instagram menawarkan jasa joki untuk orang yang tidak mau repot mengurus kartu Prakerja dan tidak mau repot mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan.
Beragam komentar muncul di postingan tersebut. Ada yang mengatakan jika joki Prakerja membantu pendaftaran dan pelatihan. Karena peserta tinggal duduk manis dan membayar joki saat insentif sudah keluar.(dtf)