Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bawaslu Kota Medan mengungkapkan bahwa dua pasanagan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang berkampanye dihari pertama pada 26 September 2020 melakukan pelanggaran protokol kesehatan. Hal ini menjadi salah satu topik yang ikut dibahas pada acara Talk Show Mata Najwa, Rabu (30/9/2020). Dua kandidat calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution dan Bobby Nasution turut hadir melalui saluran daring atau online.
Akhyar Nasution menolak disebut melakukan pelanggaran dalam momen kampanye perdana. Pelanggaran pertama yang disanggah Akhyar adalah tentang keramaian yang terjadi di kampanye perdana mereka. Awalnya Akhyar berkilah bahwa ia tidak hadir di kegiatan tersebut. "Saya kampanye perdana apa kesalahan saya, apa rupanya yang saya lakukan," katanya.
"Ketika anda melakukan pertemuan, dan kemudian pertemuannya dihadiri lebih dari yang ditentukan aturan dan protokol kesehatan dilanggar apakah anda tidak merasa melakukan kesalahan disitu," balas Najwa yang menjadi pemandu acara.
Akhyar ngeyel menyebut bahwa dirinya tidak ada melakukan pertemuan yang melanggar protokol kesehatan. "Gak ada, pertemuan apa. Saya tidak melakukan pertemuan, gak ada kampanye."
"Jadi berarti bawaslu mengarang ngarang saja memberi anda teguran begitu?" tantang Najwa.
Terlihat tidak gentar ditantang, Akhyar kembali menegaskan tidak ada kegiatan kampanye di hari Sabtu. Padahal di hari itu kedua paslon yang mengikuti Pilkada Medan 2020 sama-sama menggelar kampanye perdana.
"Teguran dimana, saya sampai sekarang tidak ada terima di tim kampanye pun tidak ada itu. Hari sabtu itu apa yang saya kerjakan," tuturnya.
Sementara itu, Bobby Nasution mengakui adanya pelanggaran protokol kesehatan dihari pertama kampanye. Ia menyebut pada hari pertama itu yang berkampanye adalah Aulia Rachman, sedangkan dirinya tidak hadir.
"Hari sabtu kalau tidak salah dihadiri calon wakil wali kota Bang Aulia, disitu bang Aulia menyampaikan kerumunan masa yang melebihi kapasitas, disitu diakui Bang Aulia, sambil memberi tahu kepada panitia agar masa yang ada di dalam di urai," ucap Bobby.
"Di dalam ruangan itu setelah diberi tahu tinggal 40 orang, bagaimana panitia saat itu tidak terjadi penumpukan masa. Itu di Medan bagaimana di hari pertama udak Akhyar belum menyadari adanya pelanggaran di hari pertama tapi itu terjadi di Medan sendiri sosialisasi tentang protokol kesehatan belum begitu aktif, Paslon saat berkampanye ikut menjadi motor kampanye protokol kesehatan. Kami akui Paslon masih kelabakan dihari pertama, masyarakat," sebut Bobby.