Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hanya harga beras jenis premium yang mengalami penurunan di tingkat penggilingan. Sementara jenis medium dan luar kualitas mengalami kenaikan di September 2020.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan harga beras jenis premium Rp 9.871 per kilogram (kg). Angka tersebut turun 0,92% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Untuk harga beras di penggilingan, beras premium sebesar Rp 9.871 per kg. Harga ini kalau dibandingkan Agustus berarti turun 0,92% meskipun kalau secara tahunan naik 2,88%," kata Suhariyanto dalam video conference, Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Berdasarkan data BPS, harga beras jenis medium berada di level Rp 9.405 per kg. Angka ini naik 0,75% dari bulan sebelumnya, dan naik 1,11% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Untuk beras di luar kualitas berada di level Rp 9.026 pr kg. Angka ini naik 0,44% dari bulan sebelumnya. Untuk jenis di luar kualitas mengalami penurunan 2,15% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Pergerakan harga beras ini juga berkaitan dengan harga gabang di tingkat petani dan penggilingan. Suhariyanto mengatakan untuk harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 4.891 per kg atau naik 1,53% dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 0,28% dibandingkan periode sama tahun 2019. Sementara gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp 5.390 per kg atau turun baik secara bulanan maupun tahunan.
Sedangkan untuk GKP di tingkat penggilingan Rp 4.996 per kg atau naik 1,85% dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 0,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lalu, GKG di tingkat penggilingan Rp 5.519 atau naik 0,06% dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 0,04% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
"Kalau kita gabungkan informasi harga gabah sampai tingkat konsumen, di tingkat petani naik 1,53% ini berita yang menggembirakan, tapi harga beras turun 0,92%, grosir juga turun, tapi di tingkat eceran juga turun tipis 0,06%. Ini menunjukkan penerimaan petani naik tapi di sisi harga mengalami penurunan," ungkapnya.(dtf)