Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nias Utara. Ribuan warga Kota Lotu, Kabupaten Nias Utara (Nisut), Kepulauan Nias, Sumatra Utara hampir dua minggu kesulitan memperoleh air bersih. Pasalnya, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Hili Maziaya, Kecamatan Lotu yang di kelola Dinas PUPR setempat, tidak berfungsi.
Kadis PUPR Nisut melalui Kepala UPTD, Martinus Zega, saat dihubungi, Jumat (2/9/2020), mengatakan, selain memastikan tidak ada kerusakan, kelangkaan air bersih di Lotu disebabkan karena pemilik lahan dan beberapa tenaga harian lepas (LTH) lainnya menutup saluran pengairan sehingga air tidak teraliri.
Menurutnya, pada Januari pasca maraknya pengrusakan sarana air bersih, hasil rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar DPRD Nisut, ada 10 orang pemilik lahan yang diangkat sebagai TLH dengan catatan honorarium baru dibayarakan pada PAPBD 2020, dan jika ada kendala tidak akan menuntut.
Anehnya, setelah P-APBD tahun ini gagal, pemilik lahan dan beberapa TLH lainnya justru menuntut balik dan minggu lalu mendatangi UPDT meminta pembayaran honor serta mengancam jangan coba-coba membuka kran air sebelum pembayaran honorarium mereka terselesaikan.
"Ini kan menyangkut uang negera, sepersen pun harus di pertanggungjawabkan, apalagi sebelumnya mereka kan sudah menyampikan surat pernyataan tidak menuntut jika P-APBD 2020 bermasalah, Karena sebelumnya sudah diinformasikan terlebih dahulu bahwa dana khusus TLH belum dianggarkan pada penetapan APBD," jelas Martinus seraya meminta permasalahan ini dapat disikapi atasan agar tidak berimbas kepada masyarakat banyak.