Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnidaily.com-Nias Utara. Pihak Universitas Sumatra Utara (USU) membantah soal kabar bahwa usulan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Akademi Komunitas Negeri Nias Utara (Aknira) ditolak. Hal itu disampaikan Rektor USU, Prof Runtung Sitepu melalui Dr Saharman Gea, dosen USU saat memberi penjelasan terkait penyelenggaraan PSDKU, Jumat (2/9/2020), di aula Kantor Bupati Nias Utara secara virtual zoom meeting.
"Digembar-gemborkan USU menolak, menolak gimana, apa yang ditolak, sementara proposal dari Pemkab aja belum sampai ke USU. Dan itu lah kemarin diinisiasikan agar tim dari Nias Utara dilakukan pendampingan sehingga proposal itu dapat terwujud," kata Saharman.
Demikian soal dana. Sebelumnya juga, kata Saharman, pihak USU sudah menyampikan bahwa secara keseluruhan tidak mungkin dibebankan kepada kandidat perguruan tinggi pembina, karena ada data seri dari Pemkab.
Ia menjelaskan, Kepala Dinas Pendidikan Nisut, Zul Makmur Telaumbanua, diundang ke USU untuk membahas materi Memorandum Off Agreement (MoA). Karena melalui MoA itu nanti baru lahir dana asistensi karena sudah ada Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani bupati sebelumnya.
"Ini malah USU disebut minta uang Rp 300 juta, siapa yang minta uang itu, bagaimana orang bisa simpati kalau belum apa-apa sudah menuduh. Emangnya udah hebat kali uang Pemkab Nisut itu, dan miskin kali orang USU ini rupanya? "tanya Saharman bernada kecewa.
"Jangan lah bermain akrobat politik, USU itu bukan Parpol, tapi dosen, termasuk Ketua DPRD Nisut Sukanto Waruwu yang memfitnah saya. Tapi Ok lah permasalahan itu cukup sampai di situ, karena apa pun itu saya tetap putra Nias Utara. Tapi tolong, jangan fitnah lagi. Jadikanlah hal ini sebagai pelajaran berharga," papar Saharman seraya menjelaskan soal proposal PSDKU, harus duluan MoA baru dana asistensi.
Menanggapi pernyataan Saharman, Ketua DPRD Nisut Sukanto Waruwu, tak terima dirinya disudutkan.
"Itu tak logika, dari mana dasarnya saya memfitnah dia, ketemu aja tidak. Dan kalau sudah difitnah kenapa tidak melapor. Itu kan direkayasa, karena kalau pun ada pihak lain yang memberi informasi bahwa Ketua DPRD sudah memfitnah, mestinya Pak Saharman kan keberatan. Jadi karena hanya informasi yang didapat, makanya beraninya pun hanya di virtual zoom neeting. Suruh ajalah dia melapor," kata Sukanto berang.
Bupati Ingati Nazara dalam berbagai kesempatan, selain mengklaim permasalahan di Aknira sudah di koordinasikan dengan USU, Aknira menuju PSDKU adalah komitmen Pemkab. Sayangnya, komitmen yang dinanti-nantikan mahasiswa itu hingga kini belum jadi kenyataan.