Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan, mempertanyakan kinerja kepolisian yang kecolongan sekaitan dengan digelarnya pesta kolam (pool party) di kolam renang Hairos Water Park, beberapa hari lalu. Pasalnya saat ini masih dalam situasi pandemi dimana pemerintah melarang adanya kerumunan massa. GMNI Medan menyayangkan peristiwa itu dan mempertanyakan kinerja intelijen.
Ketua DPC GMNI Medan, Samuel Gurusinga mengatakan, pesta kolam yang dilakukan Jumat 2 Oktober lalu itu merupakan bentuk kecolongan Kapolrestabes Kota Medan dalam melakukan pembinaan tugas kepada anggotanya khususnya intelijen.
"Seharusnya peran intelijen dalam memberikan informasi bisa berjalan sehingga kegiatan itu tidak terlaksana. Di tengah pandemi ini harusnya inteligen polisi bekerja sama dengan BIN dalam pengumpulan informasi potensi kerumunan masa, lalu diketahui peta potensi kerumunannya untuk selanjutnya dilakukan perumusan strategi untuk menekan penyebaran covid-19 sehingga pesta kolam tersebut dapat dicegah," kata Samuel Minggu (4/10/2020)
Menurut Samuel, peristiwa yang terjadi di Hairos Water Park tersebut merupakan bentuk kelalalian yang sangat fatal. Karenanya demi menjaga citra Polri yang Promoter (profesional, modern dan terpercaya), sudah selayaknya Polri melalui Kapolda Sumut mengevaluasi komandan satuan tugas setingkat di atas yang bersalah. Dalam hal ini, kata Samuel Kapolrestabes Kota Medan untuk dicopot dari jabatannya karena tidak mampu menjalankan kebijakan pimpinanannya kepada jajaran satuan di bawahnya.