Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Medan, St Bonaventura membagikan seribu dua ratus masker yang sesuai dengan standar protokol kesehatan. Pembagian masker yang dilakukan Minggu (4/10/2020) itu mengambil tempat di sejumlah tempat, antara lain gereja, persimpangan lampu merah dan pusat keramaian lainnya.
Ketua PMKRI Cabang Medan, Ceperianus Gea, dalam keterangan tertulisnya mengatakan, Senin (5/10/2020), kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian PMKRI terhadap masyarakat. Apalagi pada saat ini Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Pemprovsu) memberikan sanksi administratif berupa denda yang membebani masyarakat. Padahal sanksi sosial yang tegas dan pemberian masker seharusnya cukup efisien memutus rantai penularan covid-19, mengingat saat ini ekonomi masyarakat sedang melemah.
“Saat ini masyarakat sedang dihadapkan dengan virus yang menjadi masalah dunia. Ditambah lagi ancaman resesi ekonomi yang semakin menguat. Ini merupakan hal yang harus dipikirkan pemerintah terutama Pemprovsu dan Pemkot Medan," kata Ceperianus.
Penanganan pandemi saat ini, sambung Ceperianus, menjadi isu yang diangkat untuk dikaji secara mendalam di rapat kerja cabang yang dilakukan 30 September-2 Oktober 2020. PMKRI Medan menilai Pemerintah Kota Medan tidak mampu menekan angka terpapar covid-19 di Kota Medan.
"Kami melihat saat ini Pemerintah Kota Medan hanya fokus pada Pilkada saja. Padahal situasi saat ini sedang gawat, ditambah lagi karena saat ini Indonesia masuk jurang resesi," kata Ceperianus.
Ditambahkan Ceperianus, ide ini digagas Presidium Hubungan Masyarakat Katolik dan direspons sejumlah pengurus gereja di Medan dan didukung oleh FORKOMA PMKRI.
"Kami membagikan masker di gereja agar masyarakat bisa beribadah dengan hikmat tanpa takut terpapar covid-19 tetapi tetap menjaga ketat protokol kesehatan," kata Presidium Hubungan Masyarakat Katolik, Nowell Dewantara.
Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Medan, Sintong Sinaga menambahkan, Pemko Medan harus melakukan kajian untuk membuat terobosan yang sifatnya membantu masyarakat. "Jadi bukan sekadar menandatangani berbagai kebijakan penanganan covid-19 yang justru membebani masyarakat. Jangan lebih mementingkan urusan politik," kata Sintong.