Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat.Terasi atau lazimnya disebut belacan. Industri rumahan/home industri ini banyak terdapat di pulau-pulau pesisir pantai di tanah air. Paling terkenal hingga ke mancanegara, yakni terasi berbahan baku udang kecepai/udang rebong. Saat tiba musim penghujan, yakni mulai Oktober- November, produksi belacan meningkat.
Di bulan Oktober - November banyak dihasilkan udang rebong/kecepai oleh kalangan nelayan, sehingga produksi terasi bisa ditingkatkan oleh kalangan pengrajin pembuat terasi. Sedangkan di musim panas, mulai Januari - April produksi terasi menurun, karena keterbatasan bahan baku udang yang ditangkap nelayan. Jika industri terasi bertambah di musim panas, pengrajin memproduksi terasi udang dengan campuran ikan laut.
Di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, produksi terasi serbuk kering asal Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, produksinya dipasarkan hingga ke Eropa, terutama ke Belanda. Dan tak kalah hebatnya, terasi Pulau Kampai di Desa Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu yang telah dikenal sejak zaman Kolonial Belanda, terasi Pulau Kampai merupakan bumbu masak kalangan raja-raja/kaum bangsawan, hingga di zaman now ini. Pasarnya hingga ke Timur Tengah, yakni Qatar dan Emirad Arab.
"Kalau terasi bisa melimpah produksinya ya di musim penghujan, mulai Oktober inilah. Karena, di penghujan inilah udang kecepai banyak dihasilkan nelayan. Kalau musim panas, produksi kecepai tangkapan nelayan menurun, maka produksi terasi pun menurun," ungkap Abu Bakar, salah seorang pembuat terasi di Desa Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat Selasa (6/10/2020).
Nadya, yang juga pembuat terasi di Desa Pulau Kampai, mengatakan, industri terasinya telah dipasarkan ke Qatar. "Ada tetangga kita yang sudah menetap di Qatar, dialah yang pertama membawa terasi Pulau Kampai ke sana sebagai oleh - oleh. Akhirnya terasi Pulau Kampai hingga saat ini sudah ada dipasarkan ke Timur Tengah," katanya.
Pantauan medanbisnisdaily.com, produksi terasi yang dipasarkan berbentuk lepengan bulat dan petak, dengan harga bervariasi, tergantung besarnya lempengan, mulai Rp 2.000 - Rp 6.000/pcs.