Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Polda Sumatera Utara (Sumut) menegaskan tetap mengutamakan sikap humanis dalam menghadapi aksi demo di Kantor DPRD Sumut, Kamis (8/10/2020). Hal ini disampaikan, menyusul peristiwa bentrokan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, sikap humanis yang dilakukan dengan menyampaikan imbauan-imbauan kepada para pengunjuk rasa agar menyampaikan aspirasinya secara tertib dan santun.
"Imbauan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan saat proses penyampaian aspirasi tersebut," katanya.
Selain mengedapankan sikap humanis, Tatan menjelaskan, Polda Sumut juga menurunkan 100 personel Polwan yang bertugas membagi-bagikan masker kepada para pendemo dalam mengantisipasi terjadinya klaster baru Covid-19.
"Kita tidak ingin usai dari aksi demo angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan meningkat. Sehingga dengan dibagikannya masker bertujuan melindungi para pendemo yang berunjuk rasa di tengah pandemi," ungkapnya.
Tatan menambahkan, Polda Sumut telah menurunkan 2/3 kekuatan dari jumlah personel sekitar 7.000 orang.
"Kita tetap mengantisipasi beberapa hari ke depan. Untuk itu personel yang disiagakan 2/3 dari kekuatan masing-masing wilayah. Untuk Polda Sumut sendiri disiagakan 7.000 personel," ujarnya.
Kendati begitu, Tatan mengingatkan kepada seluruh peserta demo bahwa saat ini wilayah Sumut masih menghadapi wabah pandemi Covid-19.
"Berkaitan dengan penyebaran virus itu, kita bersama-bersama mengantisipasi agar melaksanakan protokoler kesehatan," pungkasnya.
Sebagaimana yang diketahui, aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang digelar massa di depan Kantor DPRD Sumut berujung bentrokan. Akibatnya sejumlah orang diamankan, dan belum diketahui pasti berapa jumlahnya.