Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini ada sosok elit di balik gelombang aksi demonstrasi yang berlangsung sejak kemarin. Dia yakin ada pihak yang menggerakkan massa untuk berdemo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Hal itu disampaikannya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, seperti dikutip Kamis (8/10/2020). Dia mengaku tahu pihak-pihak yang membiayai aksi demo itu.
Berikut 3 pernyataan Airlangga mengenai sponsor aksi demonstrasi Omnibus Law:
1. Klaim Tahu Dalang Aksi Demo
Gelombang massa yang melakukan aksi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja semakin besar. Pemerintah pun mengklaim sudah mengetahui siapa dalang yang menggerakkan demo besar-besaran sejak kemarin.
"Sebetulnya pemerintah tahu siapa behind demo itu. Kita tahu siapa yang menggerakkan, kita tahu siapa sponsornya. Kita tahu siapa yang membiayainya," ucap Airlangga.
Airlangga pun mengingatkan bahwa saat ini masih dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran COVID-19. Oleh karena itu dia pemerintah sudah meminta petugas untuk menindak para pendemo sesuai dengan aturan PSBB.
"Dalam PSBB sudah jelas aturannya dan pemerintah sudah berbicara dengan aparat untuk melakukan tindakan tegas. Karena ini tidak hanya membahayakan kepada diri sendiri, tetapi kepada masyarakat sekitar," tuturnya.
2. Memberikan Sinyal Dalangnya
Airlangga tidak secara gamblang mengungkapkan siapa pihak di balik aksi demo beberapa hari ini. Namun dia menyebutnya sebagai tokoh intelektual.
"Kita juga melihat bahwa tokoh-tokoh intelektual ini saya lihat mempunyai, ya cukup dalam tanda petik ego sektoralnya yang cukup besar. Karena para tokoh ini tidak ada di lapangan, mereka adalah di balik layar," ucapnya.
Selain itu, Airlangga juga menyinggung terkait fraksi-fraksi dalam pengambilan keputusan pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja dalam rapat Paripurna DPR awal pekan lalu.
Seperti diketahui, menurut laporan Panitia Kerja (Panja), dari 9 fraksi yang ada di DPR, dua fraksi menolak RUU tersebut yakni Fraksi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Tujuh fraksi lain, yaitu Fraksi PDIP, Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PPP, dan PAN, menerima RUU Cipta Kerja.
3. Memperingatkan Demo Bisa Hambat Pemulihan Ekonomi
Airlangga mengatakan aksi demo yang digelar di masa pandemi berpotensi menambah kasus COVID-19
"Karena ini tidak hanya membahayakan kepada diri sendiri, tetapi kepada masyarakat sekitar," ucapnya.
Airlangga melanjutkan, jika kasus COVID-19 meningkat karena aksi demo yang berlangsung saat ini, maka berpotensi menghambat pemulihan ekonomi nasional.
"Nah apabila jumlah mereka yang terpapar COVID-19 meningkat ya tentunya akan berakibat juga pada pemulihan ekonomi," tambahnya. dtc