Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Dolok Sanggul. Sejumlah relawan tergabung Forum Masyarakat Desa (Formades) melakukan Gerakan 1.000 Posko. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan atas keputusan elite politik lokal memunculkan paslon tunggal di Pilkada Humbang Hasundutan (Humbahas), yakni calon petahana Dosmar Banjarnahor bersama wakilnya Oloan P Nababan.
Pasangan ini memborong parpol (5) peraih kursi di DPRD Humbahas. Gerakan 1.000 Posko ini bertujuan memenangkan kolom kosong (Koko) pada Pilkada yang digelar pada 9 Desember 2020.
Dalam Gerakan 1.000 Posko ini, para relawan menempuh jarak puluhan kilometer di Kabupaten Humbahas, 8-13 Oktober 2020. Mereka melakukan perjalanan ke seluruh kecamatan, mulai dari Dolok Sanggul, Onang Anjang, Pakkat, Parlilitan, Tarabintang, Pollung, Sijamapolang, Lintongnihuta hingga Kecamatan Paranginan dan kembali ke destinasi posko induk di Jalan Merdeka Ujung, Desa Pasaribu, Dolok Sanggul untuk pembenahan 1.000 posko pemenangan kolom kosong ( KoKo).
Arnold Lumbangaol, salah seorang relawan Formades, Selasa (13/10/2020), mengatakan,
Munculnya calon tunggal di Pilkada Humbahas 2020 dikarenakan adanya dugaan aksi 'borong partai' dengan memanfaatkan kepongahan para elite politik yang masih memandang pesta demokrasi hanya sebagai ajang kepentingan kelompoknya saja.
BACA JUGA: Dosmar Banjarnahor Gandeng Oloan Nababan, Eks Ajudan Edy Rahmayadi di Pilkada Humbahas
"Bisa kita sebut, dengan memborong habis parpol, maka tidak ada lawan di Pilkada dan calon tunggal akan menang, " katanya.
Menurut Arnold, calon tunggal adalah hasil persekongkolan elite. Politik demikian memakan biaya tak sedikit.
"Jika ini terus terjadi, korupsi tak bisa kita hindarkan. Kesejahteraan menjadi hanya mimpi. Tentu wajar di tengah masyarakat terjadi pro dan kontra untuk mengkampanyekan/mensosialisasikan kolom kosong. Bahkan, tim yang sepertinya solid bak tim sukses pasangan calon yang sudah mapan dengan persiapan maju di Pilkada, relawan bergerak mensosialisasikan kolom kosong dengan harapan ke depan elite politik tidak hanya memandang mahar yang disiapkan si calon tunggal untuk meloloskan akal bulusnya, menang tanpa ada lawan di Pilkada, " tandasnya.
Arnold pun menantang warga Humbahas, " Jika betul kita melawan calon tunggal, ayok rogoh kantong, beri investasi politik, biayai sendiri aspirasi politik".
Ia mengungkapkan, sudah sepantasnya rakyat pemilik penuh akan penentuan suara, menentukan pilihannya. Tidak lagi berdiam, dan hanya mengikuti kemauan elite parpol yang sesungguhnya tidak peduli nasib rakyat di akar rumput. Rakyat harus menangkan pesta demokrasi ini, agar pesta demokrasi bisa berjalan patut dan sewajarnya.
"Ayo, siapa pun, Formades mengajak kalian untuk berhenti mengotori pikiran rakyat dengan politik tunaadab, politik uang dan politik elite. Biaya spanduk kita gotong royong, biaya baju kita patungan, biaya sewa posko kita urunan. Saya semakin bersemangat bergabung dengan perlawanan ala rakyat ini,"ujar arnold dengan penuh harap.
"Terima kasih telah turut memilih jalan mulia yang terjal ini. Semoga gerakan rakyat ini memberikan hasil, " tutup Arnold.