Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mengawali perdagangan hari ini, mata uang rupiah menghijau, bahkan sempat diperdagangkan di level 14.685/dolar Amerika Serikat (AS). Meskipun sejauh ini rupiah bergerak diarea 14.700-an, namun kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru sebaliknya. Di sesi pembukaan perdagangan hari ini, IHSG melemah tipis di level 5.172,59. Meskipun sempat mampu berbalik ke zona hijau, namun sejauh ini IHSG masih memerah di level 5.146,86.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, untuk kinerja indeks saham, bursa di AS yang melemah turut menjadi pemicu memburuknya kinerja indeks saham di asia hari ini. "Pelaku pasar kembali dibuat kecewa setelah menteri keuangan AS menyatakan bahwa kesepakatan stimulus sulit untuk diwujudkan setidaknya hingga pilpres November mendatang," katanya, Kamis (15/10/2020).
Sementara itu, mata uang rupiah justru berpotensi akan menguat seiring dengan rilis data BPS terkait dengan neraca perdagangan Indonesia. Data neraca dagang Indonesia diperkirakan masih akan surplus. Meski demikian, rilis data tersebut tetap memiliki dua sisi yang berbeda.
Di satu sisi, data tersebut baik untuk pengendalian mata uang rupiah. Disisi lain, surplus menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi domestik masih melemah. "Itu bisa mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia masih dalam tekanan," katanya.