Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rudiwan Sitorus, menjawab tudingan Jubir Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyebut Kota Medan salah urus.
"Orang-orang yang mengatakan Medan salah urus ini sebenarnya tidak mengerti tentang Medan," ujar Rudiawan, Jumat (16/10/2020).
Anggota Komisi III DPRD Medan ini mengatakan eks Koordinator Jubir Prabowo-Sandi Pilpres 2019 lalu itu lebih banyak berkiprah dan tinggal di luar Medan.
"Dahnil gak ngerti Medan, karena banyak di luar Medan, sama seperti Bobby, gak tahu Medan, sehingga comennya tentang Medan tidak substansial," tegasnya.
Menurutnya, Kota Medan banyak yang harus diurus, bukan hanya persoalan infrastruktur dan fasilitas semata. Namun, bagaimana membangun karakter anak Medan.
"Itu sebabnya AMAN (Akhyar-Salman) fokusnya Medan berkarakter, karena itu sumber persoalan di Medan sebenarnya, bagaimana anak Medan berkarakter yang baik, sehingga apa yang menjadi program kota Medan bisa dilakukan," tuturnya.
"Kalau kita bekerja sama, siapapun wali kotanya kalau dia punya program sebagus apapun, kalau karakter tidak dibenahi sama saja, dari tahun Medan begini aja. Yang dia (Dahnil) bilang salah urus, apa salah urus, yang bisa mengurus Medan itu yang mengerti betul karakter orang Medan, itu kata kuncinya," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Dahnil Anzar Simanjuntak, juru bicara Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut Kota Medan salah urus.
"Karena bagi kami di DPP Gerindra, Medan salah urus. Dan yang salah urus adalah calon incumbent. Apa yang diperbuatnya untuk Medan selama ini, sudah gagal total," ucap Dahnil.
Oleh sebab itu, kata dia, Partai Gerindra tidak ingin menitipkan kegagalan kepada incumbent.
"Kita ingin menitipkan harapan ke Bobby sebagai salah satu calon yang punya harapan. Beliau masih muda, dan punya kesempatan. Sedangkan lawannya sudah terang gagal, karena banyak permasalahan di Kota Medan yang belum terselesaikan. Kita tidak mau menitipkan harapan ke orang-orang gagal," urainya.