Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Defisit anggaran Amerika Serikat (AS) kembali mencatatkan rekor baru. Defisit anggaran AS pada tahun fiskal 2020 ini bengkak menjadi US$ 3,13 triliun atau lebih dari 3 kali lipat defisit tahun lalu yang sebesar US$ 984 miliar dan dua kali lipat dari rekor sebelumnya yang sebesar US$ 1,4 triliun pada tahun 2009.
Defisit anggaran sedalam itu terjadi akibat paket stimulus yang digelontorkan pemerintah AS sepanjang tahun itu untuk memerangi krisis keuangan akibat pandemi COVID-19.
Dikutip dari CNBC.com, Sabtu (17/10) sebagian besar catatan buruk pada anggaran AS tahun ini terjadi karena Undang-Undang CARES, paket stimulus senilai US$ 2,2 triliun yang mencakup kompensasi pengangguran tambahan bagi pekerja yang dirumahkan selama pandemi dan pinjaman usaha kepada pengusaha untuk mempertahankan pekerjanya.
Sedangkan, penerimaan AS tahun ini hanya mencapai US$ 3,42 triliun dibandingkan pengeluarannya US$ 6,55 triliun. Ini merupakan pengeluaran terbesar, menurut Kementerian Keuangan AS.
Lalu, utang pemerintah tercatat mencapai di bawah US$ 27 triliun. Penerimaan pajak hanya mencapai US$ 1,61 triliun, US$ 203 miliar lebih sedikit dari perkiraan anggaran.
Penerimaan pajak perusahaan meleset dari perkiraan anggaran sebesar US$ 51,8 miliar. Sementara asuransi sosial dan penerimaan pensiun berada di bawah US$ 2,1 miliar.
Pengeluaran yang lebih tinggi dari perkiraan berasal dari Kementerian Pertanian, Pendidikan dan Kesehatan AS serta layanan manusia juga berkontribusi pada kekurangan tersebut.
Biaya untuk melunasi semua utang itu untuk tahun ini mencapai US$ 522,8 miliar, yang sebenarnya merupakan total terendah sejak 2017. Rendahnya imbal hasil obligasi pemerintah, yang sebagian dibantu oleh Federal Reserve, membantu menjaga biaya layanan utang lebih rendah.(dtf)