Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Di era New Normal, sejumlah usaha di Sumatra Utara (Sumut) khususnya Kota Medan kembali beroperasi. Para pelaku usaha pun terpantau memberikan anjuran kepada pelanggan untuk mematuhi protokol kesehatan. Meski pada kenyataannya, implementasinya tidak maksimal karena tidak semua pelaku usaha memberlakukan protokol kesehatan dengan standar yang sama.
Seperti sejumlah pemilik cafe yang terlihat longgar, bahkan ada yang tidak memberlakukan protokol kesehatan sama sekali. Memang selalu tersedia tempat pencuci tangan serta anjuran dalam menjaga jarak atau menggunakan masker. Namun pada implementasinya himbauan seperti itu hanya bersifat tertulis dan tidak memaksa. Banyak pemilik usaha khususnya yang bergerak di bidang kuliner yang justru tetap membiarkan pelanggan tanpa menggunakan masker serta tidak menjaga jarak.
Kondisi ini, menurut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, sangat tidak baik. Memang dalam berbagai kesempatan untuk melihat bagaimana perkembangan dunia usaha di tengah pandemi Covid-19, banyak pelaku usaha yang mengeluh dengan adanya protokol kesehatan yang harus mereka patuhi saat ini.
"Pelaku usaha kuliner misalnya, menilai kebijakan tersebut merepotkan dan cenderung merugikan para pedagang. Banyak pedagang yang mengeluhkan bahwa dengan kebijakan protokol tersebut justru membuat terjadinya penurunan omset," katanya, kepada Medanbisnisdaily.com, Sabtu (17/10/2020).
Dikatakan Gunawan, kebijakan pemilik usaha kuliner tersebut tentunya tidak bisa dibenarkan. Masalah mendasar saat ini memang ada di masalah ekonomi yang belum pulih dikarenakan buruknya dampak penyebaran Covid-19 terhadap ekonomi.
Namun, jika aktivitas masyarakat sangat longgar dan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 terbilang tidak maksimal, maka yang dikhawatirkan adalah akan bertambahnya jumlah pasien yang bisa saja memicu terjadinya masalah baru pada aktivitas ekonomi masyarakat nantinya.
Meskipun pada dasarnya semua tahu, bahwa kebijakan protokol kesehatan tersebut mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat, yang diklaim oleh pelaku usaha sebagai akar masalah penurunan penjualan yang berdampak pada penurunan pendapatan.
"Namun, saya menyarankan sebaiknya pemerintah melakukan SIDAK pada sejumlah pelaku usaha. Untuk memastikan bahwa protokol kesehatan tetap dijalankan. Dan memberikan peringatan dan mungkin disertai sanksi bagi pelaku usaha yang tebrukti melanggar aturan protokol kesehatan tersebut," kata Gunawan.
Dia mengatakan, rantai penyebaran Covid-19 belum bisa diputus sampat saat ini. Semunya upaya yang tengah dilakukan belum tampak jelas keberhasilannya. Hanya saja, pemyebaran Covid-19 ini telah membentuk semacam lingkaran setan yang sulit untuk diputus.
"Covid-19 telah membuat banyak usaha tutup karena masyarakat tetap di rumah. Namun saat kebutuhan hidup meningkat akhirnya masyarakat kembali beraktivitas dan potensi penyebaran Covid-19 memburuk. Begitu terus berputar dan belum ada ending yang jelas," kata Gunawan.