Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington. Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengeluarkan laporan bahwa virus Corona tak menyebar di dalam kabin pesawat. Jadi, traveler tak perlu khawatir terbang kembali.
Diberitakan CNN, Minggu (18/10/2020) dalam sistem ventilasi pesawat modern tidak menyebarkan virus, dalam studi Departemen Pertahanan AS yang dirilis Kamis. Oleh karena itu traveler tak perlu khawatir tentang sirkulasi udara di pesawat.
Studi Departemen Pertahanan AS mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan sistem ventilasi pada pesawat menyaring udara secara efisien. Saringan ini juga mengeluarkan partikel yang dapat menularkan virus.
Studi yang dirilis tanpa meninjau cara penularan lain, termasuk dari orang yang batuk atau bernapas langsung pada mereka, dari permukaan atau dari ruang terbatas seperti toilet.
Transportation Command, The Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) dan Air Mobility Command menggunakan pesawat Boeing B777-200 dan B767-300 yang dilengkapi dengan sensor untuk menduplikasi efek penerbangan yang terisi penuh.
Boneka mengenakan masker bedah menirukan penumpang yang batuk dan terinfeksi virus pernapasan.
Tim tersebut menggunakan pelacak aerosol fluoresen untuk melihat ke mana partikel dari penumpang yang batuk pergi. Mereka tersedot dengan cepat ke dalam sistem ventilasi pesawat, tim menyimpulkan.
Jadi partikel itu tidak mungkin mencemari permukaan terdekat atau tertiup ke zona pernapasan orang yang duduk di dekatnya.
Laporan lain menemukan bahwa orang yang terinfeksi virus Corona dalam penerbangan mungkin saat mereka melepas masker ketika masuk ke toilet.
"Pengujian tidak termasuk pergerakan substansial di seluruh pesawat atau di bandara, ruang tunggu, di mana tingkat perubahan udara dan interaksi manusia akan bervariasi," kata peneliti.
"Manekin tetap menghadap ke depan, ketidakpastian perilaku manusia karena kadang bercakap-cakap atau lainnya dapat mengubah risiko dan arah di kursi terdekat," imbuh mereka.
Banyak yang masih belum diketahui tentang transmisi COVID-19 di dalam pesawat. Dua studi sebelumnya mendokumentasikan kasus nyata dari dugaan penularan dalam penerbangan.
Kedua studi tersebut melibatkan kasus-kasus yang terkait dengan penerbangan panjang di awal pandemi. Itu sebelum maskapai penerbangan mulai mewajibkan pemakaian masker.
"Sebagian besar virus dan kuman lain tidak menyebar dengan mudah dalam pesawat karena sirkulasi udara telah disaring," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.(dtt)