Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Di acara Sidang Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-68, yang berlangsung secara daring, Senin (19/10/2020), Universitas Sumatra Utara (USU) melalui Rektor USU Runtung Sitepu, memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh yang dinilai berjasa kepada USU.
Penghargaan itu antara lain diberikan kepada keluarga Rektor USU periode 1986-1994 Prof Dr M Jusuf Hanafiah, Sp OG (K), keluarga Rektor USU periode 1995-2010 (Alm) Prof dr H Chairuddin P Lubis, DTM&H, Sp A (K) dan kepada Ketua Majelis Wali Amanat USU Drs H Panusunan Pasaribu, MM.
Dalam laporannya, Runtung Sitepu mengaku pihaknya terus berupaya agar kehidupan akademik kampus tetap dapat menghasilkan lulusan, cendekia, dan karya-karya inovasi terbaik untuk bangsa. Sekalipun dalam kondisi pandemi sekarang ini, USU, kata Runtung tetap berupaya mewujudkan cita-cita tridarma perguruan tinggi itu.
"Walaupun kegiatan akademik sebagian besar masih dilakukan secara daring dan pertemuan fisik masih terbatas pada kegiatan administrasi dengan mengikuti protokol kesehatan, namun seluruh civitas academica USU tidak akan berpangku tangan," kata Runtung.
Perayaan Dies Natalis daring yang mengambil tema“Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Untuk SDM Unggul Menuju Indonesia Maju" ini, juga dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim dan Gubernur Sumatera Utara Letjend TNI (Purn) Edy Rahmayadi yang memberikan sambutan dan motivasi bagi seluruh civitas akademika USU. Selain itu, juga hadir Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto.
Lebih lanjut rektor mengatakan, semua jajaran di USU terus berikhtiar dan mendukung upaya pemerintah dengan menjalankan tugas yang diamanahkan oleh bangsa dan negara dalam bidang pendidikan tinggi. Salah satu dukungan USU terhadap kebijakan pemerintah adalah dengan menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kampus Merdeka merupakan kebijakan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang memberikan hak kepada mahasiswa terutama mahasiswa S1 nonkesehatan untuk mengambil mata kuliah atau kegiatan di luar prodinya, setara 20 SKS di luar prodi pada perguruan tinggi yang sama dan setara 40 SKS di luar perguruan tinggi.
Kebijakan ini meliputi 8 kegiatan merdeka belajar yang mencakup magang/praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar/transfer kredit, penelitian/riset, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan proyek kemanusiaan. Untuk memacu implementasi merdeka belajar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia telah menawarkan kegiatan seperti Program Bantuan Program Studi Menerapkan Kerja Sama Kurikulum MBKM, International Credit Transfer, dan Permata Sakti.
Ditegaskan Rektor, USU segera mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan tersebut mengingat tantangan yang dihadapi para alumni di era disruptif dalam revolusi industri 4.0 ini sangat berbeda dari era-era sebelumnya.
"USU harus mampu mengantisipasi perubahan yang sangat cepat di dunia kerja dan di bidang teknologi. Munculnya begitu banyak jenis pekerjaan baru diiringi dengan menghilangnya jenis perkerjaan konvensional merupakan tantangan tersendiri bagi USU. Kemajuan dan kemampuan teknologi yang pesat telah melebihi kemampuan adaptasi kita dalam menyikapinya. Oleh karena itu, Merdeka Belajar merupakan suatu keniscayaan untuk diimplementasikan di USU," kata rektor.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengingatkan perayaan ini merupakan momentum untuk melakukan refleksi atas segala hal yang telah dicapai.
“68 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk USU membuktikan komitmen dan kontribusinya terhadap dunia pendidikan dan masyarakat. Sejalan dengan misi USU untuk menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, saya mengajak civitas akademika USU dan lulusannya untuk terus berkiprah di segala bidang dan menjadi yang terbaik pada bidangnya. Kembalilah ke kampus dengan segala pengetahuan dan pengalaman yang telah didapatkan dari dunia luar,” imbau Mendikbud.
Ditambahkan Nadiem, semangat Kampus Merdeka adalah untuk menghadirkan sebanyak mungkin praktisi, lulusan-lulusan terbaik ke dalam kampus serta mengirimkan sebanyak mungkin mahasiswa dan dosen ke luar kampus.
“Ini sangat penting, agar lulusan USU betul-betul siap kerja. Tidak hanya menguasai teori, tetapi juga bisa berkontribusi. Yang terpenting, agar lulusan USU selalu merdeka dalam berpikir dan selalu belajar sepanjang hayat,” kata Nadiem.