Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah pesantren di Provinsi Sumatra Utara, menjadi cluster baru penularan virus corona atau Covid-19. Upaya memutus mata rantai penularan terus dilakukan satuan tugas penanganan covid. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan beberapa pesantren itu seperti di Kota Medan, Deli Serdang, dan Mandailing Natal (Madina).
Seperti di pesantren milik Maratua Simanjuntak di Percut Seituan, Deli Serdang, Gubernur Edy mengatakan 31 orang penderita konfirmasi covid-19 diisolasi.
"31 orang kita isolasi, kita pisahkan dan kita sembuhkan, dan insyallah mereka sudah sembuh. Tinggal tiga orang, empat orang yang saat ini perlu hasil swab terakhir," kata Edy, Selasa (20/10/2020).
Ditemui usai pengukuhan 29 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten/Kota di Provinsi Sumut, Edy Rahmayadi juga mengatakan tinggal 3 atau 4 orang yang masih menunggu hasil swab di Pesantren Raudatul Hasanah Medan.
Ditanya bagaimana langkah penanganan selanjutnya, menurut Edy Rahmayadi bahwa di pesantren adalah memondok atau beda dengan sekolah.
"Kalau ini kita keluarkan, ini yang bahaya, karena di luar lebih banyak kejadiannya dari di dalam. Ini yang kita deteksi, sudah kita dapatkan yang di dalam kita pisahkan, kita isolasi di situ, bukan kita bawa keluar," kata Edy.
Tetapi, jelasnya lagi, kebijakan itu hanya untuk pesantren saja. "Tapi pesantren-pesantren yang lain, kemarin saya masuk secara sampel ada 3 pesantren besar. Dan alhamdulillah karena mereka komunitas di dalam, tidak ada orang luar masuk ke dalam, dan dia juga yang dari dalam tidak keluar. Ini yang kita pertahankan, sehingga tidak ada penularan covid-19," jelasnya.
Dan saat ini, lanjut Gubernur Edy lagi, sudah di atur lebih tegas bahwa para guru pesantren tetap di dalam atau tidak keluar, juru masak juga di dalam dan belanja bahan kebutuhan juga hanya di drop.
"Kemarin memang masih ada besuk, para orangtua membesuk, dan orang-orang belanja tidak terputus. Dia belanja dan dibawa ke dalam. Nah sekarang ini tidak demikian, yang belanja khusus didrop sampai pintu gerbang," jelasnya lagi.
Di tempat yang sama, Pjs Wali Kota Medan, Arief Trinugroho, mengatakan bahwa santri yang terpapar di Pesantren Raudatul Hasanah itu telah diisolasi di P4TK. Ia mengatakan telah dilakukan juga pendampingan kesehatan di pesantren itu.
Selanjutnya akan dibahas langkah-langkah lainnya dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di pesantren-pesantren yang ada di Medan. "Nanti kami akan bahas lagi," kata Arief